HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nabi Muhammad merupakan rasul yang terakhir untuk seluruh umat Muslim.
Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 atau Tahun Gajah, dimana masa kenabiannya sendiri dimulai pada saat usia yang ke-40 tahun.
Nabi Muhammad memulai masa kenabiannya ketika didatangi Malaikat Jibril, yang kemudian mendapat wahyu pertamanya dari Allah SWT.
Nabi Muhammad wafat pada Senin, 8 Juni 632. Berikut ini kisah wafatnya Nabi Muhammad, referensi Hidayatulloh (2015). Politik Hukum Pemerintahan Islam Pasca Nabi Muhammad SAW. Jurnal Ilmu Syariah. FAI Universitas Ibn Khaldun Bogor. Vol. 3. No. 1, 2015.
Kisah Wafatnya Nabi Muhammad
Sejak mendapat wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad mulai berdakwah di Mekkah, lalu lanjut ke beberapa wilayah lain untuk mengenalkan agama Islam.
Setelah 10 tahun hijrah ke Madinah atau pada 632, Nabi Muhammad beribadah haji ke Mekkah.
Setelah itu, Nabi Muhammad berkhotbah di Gunung Arafah, khotbah tersebut dinamakan khotbah perpisahan (khotbah wada).
Nabi Muhammad kemudian berpesan kepada para pengikutnya untuk tidak mengikuti aturan adat pra-Islam tertentu kala itu.
Tak lama setelah itu, tepatnya pada 29 Shafar tahun 11 Hijriah, Nabi Muhammad menderita sakit.
Nabi Muhammad mengalami sakit kepala hingga demam tinggi setelah pulang naik haji.
Kondisi tersebut dialami Nabi Muhammad selama kurang lebih 14 hari. Dalam kondisi seperti itu, Nabi Muhammad masih mengimami salat berjamaah.
Pada Senin, 8 Juni 632, Nabi Muhammad meninggal di rumah istrinya, yaitu Aisyah.
Nabi Muhammad meninggal di usia ke-63 tahun, ketika posisi kepalanya tengah bertumpu di pangkuan sang istri.
Nabi Muhammad lantas dimakamkan di Kompelks Masjid Nabawi di Madinah, dimana kini berada di bawah naungan Kubah Hijau.
Nabi Muhammad pun meninggalkan beberapa peninggalan berharga, seperti diantaranya Al Quran dan hadis.