HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak legislator menyayangkan ketika aksi intoleransi dengan pembubaran jemaah yang tengah beribadah di Gereja kembali terjadi dan kali ini berlangsung di Binjai, Sumatera Utara.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyatakan, Kementerian Agama harus berperan aktif menangani aksi pembubaran jemaat yang sedang beribadah di Gereja Mawar Sharon (GMS) di Binjai.

“Kami menyayangkan kejadian pembubaran paksa di gereja mawar Binjai, hal itu mencoreng kerukunan umat beragama,” kata Ashabul dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (5/6).

“Kami desak Kemenang segera mengambil langkah konkret terkait permasalahan tersebut,” sambungnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta agar kejadian serupa tidak terus menerus terulang kembali.

Dengan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, seharusnya bisa menunjukkan sikap toleransi sesama umat beragama.

“Kita tidak mau kejadian serupa terulang kembali, Indonesia harus menunjukkan sikap toleransi yang kuat antara sesama umat beragama,” tegasnya.

Jika kejadian tersebut kemudian kembali berulang, hal tersebut tentunya menurutnya bisa mencoreng kerukunan beragama di Indonesia.

“Jangan sampai nanti kita sebagai muslim diperlakukan serupa di negara lain yang mayoritas penduduknya beragama non muslim tentu tidak enak,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Binjai mengakui adanya aksi pembubaran paksa yang dilakukan terhadap kegiatan ibadah jemaat Gereja Mawar Sharon (GMS).

Kepala Dinas Kominfo Kota Binjai, Sofyan Siregar pun menyatakan, aksi pembubaran itu hanya karena masyarakat beragama Kristen di lokasi tersebut adalah minoritas, sehingga dianggap tidak sesuai untuk melakukan kegiatan ibadah.

“Mungkin tempatnya itu kurang pas karena lingkungannya banyak Islam,” kata Sofyan (1/6).