Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Pengamat Kepolisian : Rekam Jekak Putri Akidi Tio Harusnya Diungkap Dari Kepolisian Bukan Media

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Heboh tentang sumbangan dana sejumlah 2 triliun dari putri Akidi Tio, Heryanty kepada Polda Sumatera Selatan (Sumsel), menyisakan sebuah catatan perihal rekam jejak dari penyumbang dana.

Informasi yang disampaikan Polda Metro Jaya, Heryanty pernah terjerat kasus dugaan penipuan. Namun, kasus dengan nomor laporan polisi LP/1025/II/YAN.2.5./2020/SPKT PMJ tertanggal 14 Februari 2020 itu, belakangan dimintakan dicabut oleh pelapor.

Pengamat Kepolisian Sahat Dio menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut, karena menurutnya informasi tentang profil Heryanty terlambat disampaikan Polda Metro Jaya.

“Seharusnya sejak dini bisa disampaikan rekam jejak orang ini oleh Polda Metro Jaya. Bukan malah pertama kali diungkap oleh media massa,” kata Sahat, Selasa (3/8).

Sahat juga mengatakan, seharusnya informasi tersebut disampaikan sebelum konferensi pers penyerahan bantuan.

Akidi Tio
Putri dari Akidi Tio diperiksa Polda Sumsel, terkait sumbang 2 triliun.

“Itu jika sistem data informasi Polri, antar polda terintegrasi. Biasanya kalau polisi ada kegiatan, informasinya selalu ada dan beredar di internal mereka sebelum acara. Pihak eksternal saja hadir kok, artinya dia tahu sebelum acara digelar,” jelasnya.

Penyampaian informasi yang terlambat tersebut, justru menimbulkan berbagai kesan di masyarakat. Yang muaranya justru mencoreng institusi kepolisian itu sendiri.

“Persepsi masyarakat bisa dinilai adanya miskoordinasi antar polda, data yang tak terintegrasi. Atau bahkan persepsi masyarakat yang terburuk, ‘mungkin ada ‘kesengajaan’, atau ‘pembiaran’ sehingga ini terjadi. Yang rugi ya Polri. ‘Masa polisi kena prank, masa polisi kena tipu’, kan begitu pandangan masyarakat atas kejadian ini,” kata Sahat.

Sahat juga menjelaskan, informasi tersebut bisa saja disampaikan kepada Polda Sumsel setelah konferensi pers, atau setelah berita penyerahan dana hibah tersebut beredar dan diterima.

“Sehingga harapan yang diduga palsu itu tak larut lebih jauh. Dan akhirnya bisa segera ditindak dan diantisipasi berbagai eksesnya. Kalau sudah begini kan ada pihak yang dipermalukan jadinya,” papar Sahat.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Jokowi Salahkan Keteledoran Manusia Penyebab Kebocoran Data Terjadi Lagi

Presiden Jokowi (Joko Widodo) menanggapi terjadinya kembali fenomena kebocoran data yang kali ini adalah data NPWP Kementerian Keuangan.

DJP Bantah 6 Juta Data NPWP Bocor

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah adanya dugaan kebocoran 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Ferry Koto Puji Gielbran Masuk PKB, Sindir Anies Baswedan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Influencer Ferry Koto memberikan reaksi positif...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru