HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai menjadi negara maju dalam kurun waktu 13 tahun mendatang.
Kesempatan tersebut menurut Jokowi, hanya akan datang sekali berdasarkan penjelasan yang didapatkannya dari para pakar.
“Ini disampaikan oleh para pakar. Dalam negeri maupun luar. Kesempatan kita hanya ada di 13 tahun kedepan. Karena bonus demografi kita akan muncul di 30 tahunan dan sejarah peradaban negara yang saya lihat memang kesempatan hanya sekali. Kesempatannya hanya sekali dalam sejarah,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (14/5).
“Begitu kita tidak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini ada yang namanya bonus demografi dan kita tidak bisa manfaatkan maka kia akan menjadi negara berkembang terus karena kesempatan itu tidak akan muncul 2 kali dalam sejarah sebuah peradaban negara,” tambahnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun berharap agar calon penggantinya nanti adalah sosok yang mampu menahkodai ratusan juta masyarakat Indonesia.
“Sekali lagi nahkodanya itu harus nahkoda yang berani, berani mengambil resiko menghadapi semuanya untuk bangsa ini,” tegasnya.
Jokowi kemudian turut menyinggung permasalahan penghentian ekspor bahan mentah yang menjadi persoalan ketika Indonesia justru digugat oleh Uni Eropa.
Jokowi kemudian menegaskan, jika penerusnya tidak berani melawan dunia dalam menghadapi gugatan pihak luar tersebut masih belum layak menjadi pemimpin Indonesia.
“Kalau pemimpin tidak berani pasti mundur langsung minta ampun. Ya itu jangan bermimpi negara ini menjadi negara maju. Tapi kalo digugat nggak berani, kalau digugat melempem, ya nggak akan sampai kita menjadi negara maju,” tegasnya.
“Jangan sekali lagi saya nanti akan titip kepada pemimpin berikut jangan takut digugat oleh negara manapun kalau digugat ya cari pengacara, cari lawyer terbaik agar gugatan kita menang,” sambungnya.