HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengklaim, tingkat inflasi atau kenaikan harga di Indonesia yang terbilang terkendali membuat tingkat kepuasan masyarakat meningkat.
Indikator Politik Indonesia (IPI) dalam surveinya menyatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 78,5 persen.
Berdasarkan data yang ada, angka persentase tersebut merupakan capaian yang tertinggi dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.
Menurut Bahlil, kebijakan pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah terbilang cukup unik, sehingga mampu menekan laju inflasi, di tengah tren kenaikan yang terjadi di banyak negara di dunia.
“Kalau dulu inflasi itu kan (pengendaliannya) lewat kebijakan fiskal di Bank Indonesia, pengetatan, kemudian menaikkan atau menurunkan suku bunga. Di situ saja mainnya,” ujar Bahlil dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (30/4).
Namun di tangan Jokowi, menurut Bahlil, rumus pengendalian inflasi menjadi lebih kompleks dengan dilibatkannya berbagai instansi dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Melalui instrumen tersebut, pemerintah disebut Bahlil menjadi lebih waspada dan sigap dalam memonitor pergerakan inflasi di berbagai daerah, sebelum diakumulasi menjadi angka inflasi nasional.
“Sehingga begitu potensi inflasi terdeteksi, maka subsidi transportasi mampu mengendalikannya. Inilah kenapa inflasi jadi relatif terkendali. Harga-harga kebutuhan pokok terkendali,” tutur Bahlil.
Pendekatan penanganan inflasi sejak masih di tingkat daerah itu, kata Bahlil, sama sekali tidak ada dalam buku maupun literatur ilmu ekonomi pada umumnya.
“Ini harus dicatat sebagai tingkat kepuasan tertinggi dibanding pemimpin dunia yang lain. Terakhir ada Perdana Menteri India, Modi, yang mencapai 78 persen. Nah sekarang Bapak Presiden Jokowi bisa mencapai 78,5 persen,” tegas Bahlil.