HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh nasional, Rizal Ramli menyarankan Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Sebab, keluarga mantan Walikota Solo itu dinilai sudah terlalu kenyang menikmati uang yang diduga bersumber dari pengusaha hitam untuk menyokong usahanya.
Saran Rizal Ramli bukan tanpa sebab. Faktanya, berdasarkan empiris sejarah, Presiden RI ke-2, Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun tumbang dengan tidak terhormat akibat gerakan perlawanan rakyat yang sudah geram dengan kelakuan anak-anak dari Jenderal TNI AD bintang lima tersebut yang sangat korup.
“Mas Jokowi, wis wis. Mas Jokowi dan keluarga wis wareq (sudah kenyang)! Mundurlah kalau mau selamat,” cuit Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadi, @RamliRizal, Sabtu (8/4).
Tak hanya itu. Rizal Ramli juga menyentil capres pilihan Jokowi. Menurutnya, sehebat apapun capres pilihan Jokowi, tetap tidak akan bisa menyelamatkan citra.
“Sehebat apapun capres pilihan Mas Jokowi, tidak akan mampu selamatkan Mas Jokowi. Mundur lah sebelum terlambat,” sambung Menko Ekuin era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini.
Dalam cuitannya, Rizal Ramli turut membagikan sebuah link YouTube berjudul “Wes Pak Jokowi Wes… Sudah pada Kenyang kan? Sudah Waktunya Berubah !!!”
Video itu sendiri berisi tentang momen dirinya menjadi pembicara yang menyentil pemerintahan Jokowi. Ia bahkan menyebut Jokowi sebagai presiden pencitraan.
“Masak Indonesia dipimpin lagi sama presiden pencitraan. Mau jadi apa republik ini? Hancur,” kata Rizal Ramli dalam cuplikan video.
Rizal Ramli juga membahas persoalan transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sempat membuat heboh. Menurutnya, kasus itu sudah menunjukkan boroknya pemerintahan sekarang.
Ia pun menyebut satu-satunya cara untuk memperbaiki pemerintahan adalah dengan mengubah sistem. Namun, kata Rizal, pengubahan sistem tidak mungkin terjadi jika Jokowi tidak mundur dalam waktu dekat.
“Ini loh kasus Rp 300 triliun. Itu kejahatan. Hasil uang curian. Dalam kondisi begini, pilihan kita adalah harus kita ubah sistem ini. Cuma ubah sistem ini gak mungkin kecuali pak Jokowi mundur dalam waktu dekat,” tandasnya.