HOLOPIS.COM, JATENG – Politisi PDIP, FX Rudy menentang pidato Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa olahraga serta politik tidak bisa dicampur adukan dalam Piala Dunia U-20.

Mantan Wali Kota Solo itu bahkan menyatakan, dengan sikap Jokowi yang seakan membiarkan Israel bermain di Indonesia justru akan membuat negara Indonesia porak-poranda.

“Pidatonya kan jelas kemarin politik jangan dicampurkan dengan olahraga, salah! Politik itu adalah tujuan, mau ke mana tujuan ini kita, lha juga nggak mau no dengan masuknya Israel justru nanti akan menjadi republik ini menjadi porak poranda,” kata Rudy dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (31/3).

Rudy kemudian mencatut nama Soekarno ketika pelaksanaan olahraga nasional pertama di Indonesia yang menyatukan antara olahraga dengan politik.

“Politik itu adalah tujuan, partai politik adalah alat perjuangan untuk meraih sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat berpolitik adalah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” klaimnya.

Pria berkumis tebal itu pun menyatakan, sikap penolakannya juga mencerminkan sikap PDIP yang mewariskan pemikiran bung Karno dalam penolakannya terhadap Israel.

“Jangan disalahkan PDI Perjuangan karena PDI perjuangan orientasinya nasional, nasionalis ini orang-orang nasional ini bicara seperti itu karena konstitusi bunyinya seperti itu,” ujarnya.

“Rusia sudah di banned sama FIFA tidak boleh ikut Piala Dunia kemarin itu bisa dilakukan kok kenapa Israel tidak bisa dilakukan,” sambungnya.

Tak hanya Jokowi, FX Rudy pun menyerang putranya, Gibran Rakabumuing Raka yang dianggap tidak paham mengenai konstitusi dengan sikapnya mengenai pelaksanaan Piala Dunia.

“Mas Wali sendiri belum tahu tentang konstitusi. Belum lahir soale,” imbuhnya,

Rudy pun mengelak mengenai tudingan PDIP blunder soal penolakan Timnas Israel dan batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dia menyebut PDIP hanya mengambil langkah antisipatif jika ada penolakan terhadap kedatangan Timnas atau delegasi Israel ke Tanah Air.

“Bukan, nggak ada yang dikatakan blunder ya. PDIP itu selalu melakukan kajian-kajian yang terjelek untuk bangsa dan negara,” klaimnya.