HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengungkapkan bahwa arah peperangan para jaringan teroris saat ini sudah semakin mengalami perubahan signifikan.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, mereka pun saat ini berusaha masuk dalam kegiatan Pemilu 2024 dengan berbagai cara dan meminimalisir cara lama.
“Sudah ada perubahan strategi dari peluru ke kotak suara. Ini adalah salah satu siasat jaringan-jaringan yang terafiliasi termasuk kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dalam pesta demokrasi untuk masuk ke dalam pesta demokrasi kita,” kata Boy Rafli dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/3).
Boy kemudian mengungkapkan, kelompok teroris tersebut bahkan telah membentuk suatu partai dan mencoba mendaftar sebagai peserta Pemilu. Namun, partai yang tidak disebutkan namanya itu justru tidak lolos dari verifikasi.
“Ada partai-partai tertentu yang diindikasikan bahwa calon-calon pengurusnya ada afiliasi ke kelompok-kelompok jaringan teroris. Satu partai. Tapi saya lihat daftarnya tidak masuk,” ungkapnya.
“Terafiliasi ya. Dalam hal ini tidak lolos verifikasi karena ya memang kita sudah dapat masukan-masukan dari awal dan Insyaallah yang lolos ini adalah sifatnya clear. Jadi yang berapa yang tidak lolos itu yang hari ini kami katakan ada indikasi,” sambungnya.
Tujuan para kelompok teroris itu masuk ke dalam kegiatan pemilu menurut Boy, tak lain karena itu dianggap berseberangan dengan ideologi mereka.
“Mereka sangat pasti tidak suka dengan pesta demokrasi yang kita laksanakan. Upaya-upaya mengganggu pesta demokrasi dengan cara kekerasan apalagi mereka memang ideologi-ideologi terorisme yang berbasis kekerasan harus kita waspadai,” bebernya.