HOLOPIS.COM, JAKARTA – Petting merupakan satu bagian foreplay atau pemanasan, sebelum melakukan hubungan intim agar bisa meningkatkan gairah dengan menggesekkan organ intim pria ke organ intim wanita ketika masih berpakaian atau tidak.
Saat melakukan petting saat masih mengenakan pakaian, tidak akan memicu kehamilan. Karena, tidak hanya ada gerakan menggesek tanpa adanya penetrasi ke organ intim wanita.
Dikutip Holopis.com dari laman Halodoc, Selasa (14/3), biarpun tidak ada penetrasi namun petting memiliki resiko kehamilan dengan resiko yang sangat kecil jika dilakukan dengan pakaian yang masih lengkap, maka risiko kehamilan bisa dicegah.
Tetapi, melakukan petting dengan tidak menggunakan pakaian tetap ada risiko kehamilan yang umumnya disebut dengan splash pregnancy. Biasanya hal ini terjadi ketika pria melakukan ejakulasi di dekat lubang vagina.
Petting juga memiliki beberapa manfaat, bagi suami istri yang melakukannya, antara lain :
■ Meningkatkan ikatan emosional dan keintiman satu sama lain.
■ Menambah pengetahuan terkait titik rangsang pasangan.
■ Membantu meredakan stres
■ Meningkatkan perasaan sayang melalui sentuhan fisik.
■ Menurunkan risiko infeksi menular seksual jika dilakukan dengan berpakaian lengkap.
■ Memudahkan penetrasi karena meningkatkan produksi cairan ‘pelumas’.
Untuk beberapa orang petting ini hanya dilakukan untuk tujuan pemanasan saja. Namun sebenarnya petting juga bisa jadi salah satu upaya alternatif pengganti hubungan intim. Misalnya, ketika istri sedang haid atau nifas, petting bisa jadi salah satu solusi.
Sebagai catatan, informasi yang dibagikan ini, hanya bersifat edukasi yang ditujukan bagi pasangan suami istri dan mereka yang sedang iktut program edukasi Pra Nikah.