HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivis Nahdlatul Ulama sekaligus kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi kinerja Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.
Desakan itu tak lepas dari penanganan kasus penganiayaan David oleh Mario Dandy Satriyo. Sebab, Guntur Romli menilai perwira polri melati tiga itu sering blunder dalam menyampaikan perkembangan kasus tersebut.
“Blunder yang dibikin Kapolres Jaksel, yang waktu itu menyampaikan informasi yang belum terkonfirmasi, akhirnya merugikan Amanda, juga David sebagai korban,” kata Guntur Romli dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (13/3).
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ary Syam Indradi menyebut ada sosok perempuan lain yang memberikan bisikan kepada Mario Dandy Satriyo sebelum menganiaya Cristalino David Ozora atau David.
Dalam keterangannya pada hari Minggu (26/2) lalu, Ade mengungkapkan, perempuan itu berinisial APA (Anastasia Pretya Amanda). Kata dia, Amanda lah yang pertama kali membocorkan diduga suatu perbuatan negatif yang pernah terjadi antara Agnes dengan David.
Dari informasi Amanda yang kemudian dikonfirmasi oleh Agnes, sehingga Mario tersulut emosi dan mengajak David untuk ketemu.
Sementara itu, melalui kuasa hukumnya yakni Sumantap Simorangkir, Amanda menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui apa pun soal rencana penganiayaan Mario Dandy Satriyo kepada Cristalino David Ozora.
Bahkan Amanda merasa keberatan dengan penjelasan Kapolres Metro Jakarta Selatan yang sempat mengait-ngaitkannya di dalam kasus penganiayaan berencana ini.
Oleh sebab itu, Guntur Romli pun berharap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi kembali anak buahnya yang dinas di Jakarta Selatan itu.
“Mohon dievaluasi Pak Kapolri,” tegasnya.