HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gurun Arisastra, seorang advokat muda yang juga aktivis Syarikat Islam (SI) ini menyampaikan rasa suka yang mendalam atas musibah ledakan dan kebakaran hebat depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia, puluhan luka-luka dan 600 orang harus mengungsi akibat rumahnya ludes dilalap si jago merah.
“Saya turut berduka cita, ada yang meninggal dunia dan ada yang luka dalam kejadian ini,” kata Gurun Arisastra kepada Holopis.com di Jakarta, Sabtu (4/3).
Dirinya menyayangkan kejadian ledakan dan kebakaran depo Pertamina Plumpang ini terulang kembali.
“Saya sangat sayangkan ini terulang kembali, dulu kejadian serupa terjadi sekitar pada tahun 2009,” ujarnya.
Ia menduga kuat ada kesalahan prosedur hingga human error terkait dengan insiden yang berlangsung pada Jumat (3/3) malam itu.
“Tentu ini harus diselidiki oleh Kepolisian, dilakukan penyelidikan secara tuntas penyebab tangki ini meledak dan terbakar. Apakah ada hal-hal yang bersifat pelanggaran hukum? Karena kejadian ini menyebabkan cukup banyak orang yang meninggal dan terluka,” ucapnya.
Kader dari Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) ini meminta negara untuk memberikan ganti kerugian kepada warga yang terdampak baik yang meninggal maupun luka-luka.
“Kita minta negara bertanggung jawab, Pertamina dalam hal ini sebagai perusahaan BUMN dapat memberi ganti kerugian kepada masyarakat yang terdampak, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka,” pungkasnya.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengalami ledakan dan kebakaran hebat pada hari Jumat, 3 Maret 2023 pukul 20.11 WIB.
Api tampak menjulang tinggi dan membuat masyarakat berlarian menyelamatkan diri. Setidaknya 52 unit pemadam kebakaran dengan 260 personel diterjunkan untuk membantu evakuasi dan pemadaman api.
Pukul 22.37 WIB, api berhasil dilokalisir. Kemudian pada pukul 23.12 WIB, tim pemadam kebakaran mulai melakukan pendinginan.
Jumlah korban
Hingga pukul 00.30 WIB, Sabtu, 4 Maret 2023, jumlah korban sudah mencapai 17 orang, yang terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak. Sebanyak 17 korban jiwa kini berada di tempat yang berbeda. Delapan korban di RSUD Tugu Koja dan dua di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuh korban yang sempat ditempatkan di Koramil, telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati pukul 00.06 WIB.
Sementara itu jumlah korban luka mencapai 50 orang, yang terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak. Para korban kini berada di berbagai lokasi seperti RS Mulyasari, RS Tugu, hingga RS Pelabuhan.
Perkembangan jumlah korban ini dicatat di sebuah papan tulis putih di kantor Pos Koramil Koja, Jakarta Utara, yang jadi lokasi penampungan sementara korban meninggal.