HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tanggal 27 Februari telah ditetapkan sebagai Hari LSM Sedunia yang telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.
Penentuan Hari LSM Sedunia sebenarnya berawal sejak tahun 2009 yang diinisiasi pertama kali oleh Marcis Liors Skadmanis, seorang wirausahawan sosial.
Namun, usaha Marcis Liors membutuhkan waktu setidaknya sampai 2014 hingga kemudian Hari LSM Sedunia resmi disahkan dan diakui.
Dimana pada waktu itu ada 12 negara anggota Forum LSM Laut Baltik telah merayakan Hari LSM Sedunia sejak tahun 2010. Tapi, baru mendapat pengakuan internasional pada tahun 2014 oleh Uni Eropa, PBB, dan organisasi internasional lainnya.
Semangat penetapan hari bersejarah ini awalnya ada penghormatan terhadap semua organisasi non-pemerintah dan nirlaba, yang mengakui dampaknya terhadap dunia.
LSM atau NGO (non-governmental organization) didefinisikan oleh Departemen Komunikasi Global Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi yang merupakan kelompok warga sukarela yang tidak mencari keuntungan, yang dibentuk di tingkat lokal, nasional, atau internasional untuk menangani masalah-masalah yang mendukung kepentingan publik.
Meskipun LSM berasal dari abad ke-18, nama ‘organisasi non-pemerintah’ diciptakan oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa 1945, Pasal 71.
LSM populer sekitar tahun 1970, saat terjadi krisis di Indonesia seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan, pelarian politik, dan kekerasan negara
