HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kutai Kartanegara, dr Arif Risdianto menilai, bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan sangat berdampak positif bagi masyarakat lokal. Salah satunya adalah meningkatnya pelayanan derajat kesehatan di Kalimantan Timur.
“Setidaknya ada 4 (empat) keuntungan dalam pelayanan kesehatan akan meningkat dengan hadirnya dan pemindahan IKN di Wilayah Kaltim,” kata Arif di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur seperti dikutip Holopis.com, Rabu (22/2).
Pertama kata dia, rumah sakit yang bertaraf internasional akan semakin masih dibangun di wilayah pusat IKN Nusantara, maupun daerah penyangganya khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Kualitas pelayanan rumah sakit bertaraf internasional ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan migrasi 1,5 juta penduduk ke IKN Nusantara,” ujarnya.
Kebutuhan pusat layanan kesehatan masyarakat yang tersedia saat ini masih dinilai kurang mencukupi. Sebab, Rumah Sakit penopang IKN yang saat ini ada hanya RSUD Aji Muhammad Parikesit Kutai Kartanegara, RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, dan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda.
“Ini tidak cukup, sehingga harus ditambah di daerah pengembang IKN, seperti Samboja,” jelasnya.
Manfaat kedua menurut Arif adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) dokter di Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara. Ia yakin, dengan keberadaan IKN pun akan membuat SDM dokter di sana meningkat.
“Jumlah kuantitas dan kualitas dokter untuk memenuhi kebutuhan penduduk di IKN Nusantara akan menjadi perhatian pemerintah. Untuk pengembangan SDM, pembangunan IKN sebenarnya merupakan suatu keuntungan atau nilai lebih bagi masyarakat Kukar,” tuturnya.
Alasan ketiga, Arif menyebut bahwa IKN merupakan sebuah peluang dan keuntungan bagi putra daerah Kutai Kartanegara. Apalagi, efek positifnya adalah akan terbukanya kesempatan generasi muda lokal untuk mengakses pendidikan hingga strata 1 (S1). Lalu, bagi S1 yang berasal dari jurusan bidang kesehatan, akan bisa melanjutkan pendidikan sebagai dokter spesialis.
Sebab kebutuhan dokter spesialis menurut Arif adalah sebuah kebutuhan yang akan sangat mendesak nantinya jika IKN resmi dioperasikan di tanah Borneo itu.
“Harus ditambah spesialis dan sub spesialis yang bisa menjangkau dan menambah jumlah layanan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan IKN nanti,” ucapnya.