HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bantuan tim penyelamat dari dunia Internasional atau biasa disebut USAR untuk membantu mengavakuasi korban gempa di Turki resmi dihentikan.

Dua minggu berlalu sejak gempa bermagnitudo 7,8 yang mengguncang Turki pada 6 Februari 2023 lalu, banyak Tim USAR Internasional yang hadir untuk membantu pemerintah Turki menangani korban pasca gempa tersebut.

Dalam setiap penugasan tim USAR Internasional di negara terdampak gempa biasanya dikomandoi dari USAR Coordination Cell (UCC).

Menurut rilis yang didapat Holopis.com, Selasa (21/2), Sesuai hasil rapat UCC dan rekomendasi dari INSARAG semalam, tepat pukul 12.00 waktu setempat, UCC siang ini ditutup dan secara resmi perbantuan USAR Internasional resmi ditutup.

Untuk selanjutnya, proses pencarian korban terdampak gempa dilanjutkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Turki atau AFAD dan otoritas lokal Turki lainnya. Tim USAR Internasional yang masih berada di sini pun akan kembali ke negaranya dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga secara langsung hadir di pusat kota Antakia dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim USAR Internasional, termasuk tim INASAR Indonesia yang sudah hadir dan membantu pemerintah Turki pasca gempa.

Sebagai informasi, saat ini korban meninggal dunia di Turki dan Suriah sudah mencapai lebih dari 47.000 orang.

Untuk di Turki sendiri, Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) menginformasikan bahwa korban meninggal dunia terdampak gempa sudah menyentuh 41.156 dan diperkirakan bakal bertambah karena banyak puing-puing reruntuhan bangunan yang sampai saat ini belum disentuh tim penyelamat.