HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kementerian Agama (Kemenag), Jaja Jaelani menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengkaji kemungkinan naiknya setoran awal yang dibayarkan calon jamaah haji.
Sejauh ini, sudah ada sejumlah usulan besaran kenaikan setoran awal yang awalnya dikenakan sebesar Rp25 juta per orang. Sejumlah usulan tersebut mulai dari angka Rp30 juta hingga Rp50 Juta.
“Ini masih jadi kajian antara Rp30, 35 atau 40 juta. Bahkan ada yang usulkan Rp50 juta,” kata Jaja dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (18/2).
Dia menuturkan, kenaikan setoran awal biaya haji itu juga didasarkan pada hasil kajian dari para ulama dalam Muzakarah (Simposium) Perhajian yang berlangsung di Situbondo, Jawa Timur (Jatim) pada tahun lalu.
Salah satu rekomendasinya, kata dia, yakni penyesuaian biaya haji ke depan, termasuk biaya setoran awal untuk pemenuhan syarat istitha’ah.
“Kalau setoran awal ini kan sudah 10 tahun lalu, tapi 10 tahun ini sudah ada perubahan-perubahan. Harus ada penyesuaian. Makanya hasil kajiannya ke depan kita naikkan setoran awal. Cuma besarnya berapa kita belum,” tuturnya.
Jaja menekankan, bahwa kenaikan setoran awal biaya haji ini merupakan upaya pihaknya agar para calon jamaah haji tak keberatan untuk melunasi sisa biaya haji ke depan.
“Sehingga nanti tujuannya jamaah melunasi tak terlalu berat,” tutur dia.
Sebagaimana diketahui, Komisi VIII DPR RI dan Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 sebesar Rp90.050.637 atau Rp90 juta.
Dari total biaya tersebut, sebesar 55,3 persen atau Rp49,8 juta ditanggung oleh jemaah. Sedangkan sisanya, yakni sisanya sebesar 44,7 persen atau Rp 40,2 juta ditanggung Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui nilai manfaat.
