HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presidium Komite Penyelamat Ideologi, Politik, Organisasi Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (KP-IPO LMND), Mesak Habari, menilai, demokrasi Indonesia saat ini tengah mandek dan ugal-ugalan buntut dari krisis kapitalisme yang sudah akut.

Sehingga kata Mesak, untuk memulihkan keadaan, Kapitalisme membabi buta menjalankan sistemnya dan negara ikut terbawa arus.

Itulah mengapa dalam analisa Mesak, negara tidak hadir untuk melindungi kepentingan rakyatnya, tetapi malah melayani kepentingan Kapitalisme global.

“Kapitalisme tengah menuju kehancurannya. Namun teoritikus mereka masih percaya bahwa sistem ini masih bisa pulih. Tapi proses pemulihannya menerobos aturan main demokrasi,” kata Mesak saat pidato pembukaan Kongres Persatuan di Hotel Kutaraja, Jakarta, Rabu, (15/02).

“Represifitas terhadap gerakan rakyat tinggi, partisipasi politik rakyat dibatasi, dan kebijakan yang diambil negara kerap tak demokratis,” sambung Mesak.

Dalam situasi seperti inilah kata Mesak Kongres Persatuan LMND harus melahirkan gagasan baru dan jalan keluar untuk Indonesia agar berdaulat dan tidak didikte asing.

Dikonfirmasi terpisah, ketua pelaksana Kongres, Abu Bakar menambahkan, Kongres persatuan tersebut akan berlansung hingga Jum’at, 17 Februari 2023 dan merumuskan beberapa hal penting sebelum memilih ketua umum yang baru.

Abu tidak mendetailkan hal penting dimaksud. Namun beberapa diantaranya Kongres akan membahas situasi Internasional dan Nasional.

“Sampai hari Jumat besok. Pembahasannya panjang, tapi situasi Internasional dan Nasional akan masuk pembahaan,” ujar Abu.

Abu menyebut bahwa Kongres adalah forum tertinggi di Internal LMND yang diikuti oleh seluruh pengurus dan anggota di tingkatan wilayah, kota dan komisatiat.

Dalam laporannya saat sambutan pembuka dijelaskan Abu, kepesertaan Kongres diikuti mayoritas wilayah antara lain: Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Malut, Sulteng, Sultra, NTB, NTT, Bali, Kalbar, Sulut dan Sulsel yang jumlah totalnya 200 orang.

Hadir dalam pembukaan Kongres beberapa tokoh pergeralan seperti Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) yang juga eks Ketum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Agus Jabo Priyono, organisasi sekawan seperti SRMI, FNPBI, STN, Jaker dan Suluh Perempuan, para aktivis dari GMNI, GMKI dan Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) serta delegasi dari Kementrian LHK.

Acara Kongres dibuka langsung Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), Agus Jabo Priyono.