HOLOPIS.COM, JAKARTA – Suriah dikabarkan telah membuat permohonan resmi kepada Uni Eropa (UE) untuk membantu mengatasi korban terdampak gempa.
Permohonan bantuan itu dilayangkan seiring dengan semakin bertambahnya korban meninggal dunia, hingga korban yang selamat akibat gempa bermagnitudo 7,8 yang juga mengguncang mereka.
Mengingat, korban selamat saat ini memang sangat membutuhkan pasokan medis hingga makanan. Terlebih, Janez Lenarcic selaku Komisioner blok untuk Manajemen Krisis Suriah mengatakan bahwa masalah bantuan ke Suriah saat ini adalah masalah yang rumit.
“Masalah bantuan ke Suriah adalah masalah yang rumit, dan pemerintah yang mendapat sanksi di Damaskus membuat permohonan resmi kepada Uni Eropa untuk meminta bantuan,” ucap Janez, seperti dikutip Holopis.com dari CNA, Kamis (9/2).
Dalam hal ini, Komisi Eropa pun kabarnya telah mendorong negara-negara anggota Uni Eropa untuk menanggapi permintaan pasokan medis dan makanan Suriah.
Di sisi lain, Suriah pun membutuhkan tim penyelamat tambahan kepada dunia Internasional untuk membantu dalam proses evakuasi korban.
Hal tersebut diserukan oleh Mohammed Shibli, selaku Juru Bicara Pertahanan Sipil Suriah dalam sebuah keterangan.
“Tim penyelamat internasional harus datang ke wilayah kami. Orang-orang sekarat setiap detik, kami berpaca dengan waktu,” kata Mohammed.
Sebagai informasi, korban meninggal dunia akibat gempa di Turki dan juga Suriah saat ini mencapai 15.383 orang.
Dari 15.383, 12.391 orang diantaranya korban meninggal dunia di Turki, dan 2.992 orang lainnya korban meninggal dunia di Suriah.
