HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD mengaku pernah mempertanyakan keseriusan dari KPK dalam menangani kasus korupsi Formula yang selalu diarahkan kepada Anies Baswedan.

Mahfud bahkan mengungkapkan, KPK kerap terkendala ketika harus memanggil Anies bakal dicap sebagai pesanan politik.

“Ya itu dalam konteks Anies, saya tanya ke KPK, itu KPK kok ribut aja sih soal Anies itu mau dipanggil KPK, benar apa ndak. Saya bilang ke Pak Firli dan Pak Marwata,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (1/2).

Mahfud pun menegaskan, KPK sebagai lembaga Superbody seharusnya tidak perlu takut dicap ikut berpolitik ketika memang benar menangani sebuah kasus hukum.

“Padahal bagi KPK itu hukum ya hukum. Kalau yang dilakukan oleh KPK itu menyelidiki terjadinya peristiwa pidana atau tidak, jadi tidak ada politiknya,” tegasnya.

Mahfud kemudian menjelaskan, dirinya telah memberikan wejangan kepada pimpinan KPK agar berani memeriksa Anies Baswedan apabila memang diperlukan.

“Nah lalu saya timpali, ‘ya begitu dong’, saya bilang, ‘kalau mau menindak itu jangan dikaitkan dengan politik, apalagi dengan pencapresan seseorang. Bertindak aja kalau menurut hukum harus begitu ya harus begitu, kalau harus ditindak ya harus ditindak gak usah peduli kamu dikritik orang atau ndak, hukum itu harus steril dari kepentingan politik, dari kepentingan pemilu dari kepentingan Pilkada’,” tandasnya.

Pada dasarnya, lanjut Mahfud, kasus Formula E sebenarnya sudah ada bukti dasar yang bisa diteruskan oleh KPK untuk ditentukan apakah layak naik ke penyidikan atau tidak.

“Itu yang saya diskusikan dengan KPK. Jadi dia mengeluh karena selalu dicurigai, kalau mau bertindak itu dicurigai ada urusan politik, padahal kan itu temuan BPK,” pungkasnya.