HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Direktur Softskill Indonesia, Riduan menyampaikan bahwa pihaknya sedang merancang sebuah program yang dijadikan ajang untuk menciptakan strategi sumber daya manusia (SDM) lokal yang berkemampuan unggul.

Menurutnya, program yang tengah digagas oleh pihaknya itu bertujuan untuk mendukung kebutuhan besar dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sudah mulai dibangun di Kalimantan Timur, khususnya di kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar).

“Program strategis tersebut meliputi pendidikan, pelatihan serta mendistribusikan tenaga kerja untuk IKN,” kata Riduan dalam keterangannya kepada Holopis.com di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Kalimantan Timur, Selasa (31/1).

Ia juga mengatakan, bahwa program stragis yang digarapnya ini pun bersifat pro bono. Layanan pendidikan dan penyaluran gratis ini memang bertujuan untuk memberikan kontribusi pada pembangunan IKN dengan pelibatan aktif SDM lokal.

Lalu, ia pun berharap agar SDM yang terlibat dalam pembangunan IKN adalah orang-orang yang memiliki kemampuan yang baik, bahkan bersertifikasi.

Nantinya, pelatihan akan diperluas di semua wilayah yang menjadi pusat dan penyangga IKN Nusantara. Untuk saat ini kata Riduan, simpul yang terbentuk sudah ada di kecamatan Kota Bangun, Sebulu dan Loa Janan.

“Pendidikan dan pelatihan ini demi peningkatan kualitas SDM untuk menyambut IKN. Pendidikan dan pelatihan ini bersifat gratis dan berbayar. Softskill Indonesia Kukar akan membentuk simpul-simpul di kecamatan agar program pendidikan dan pelatihan bisa berjalan maksimal,” paparnya.

Dijelaskan Riduan, bahwa program strategis tambahan yang dirancang oleh Softskill Indonesia akan lebih spesifik.

“Program kewirausahaan yang menyasar industri rumah tangga. Bukan hanya sisi produksi saja, sisi pemasaran hingga ke konsumen IKN menjadi bagian penting pemberdayaan masyarakat lokal,” sambungnya.

Pria yang juga wakil ketua bidang Pengembangan Usaha LSM Fordamai IKN tersebut mengatakan, bahwa pihaknya memandang IKN sebagai anugerah bagi kabupaten Kutai Kartanegara. Bahkan menurutnya, jangan sampai masyarakat lokal di Kalimantan Timur menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

“Sangat rugi jika sudah mendapatkan anugerah tapi tidak bisa berkontribusi secara aktif,” ujarnya.

Lebih lanjut, dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kutai Kartanegara (FKIP Unikarta) tersebut berharap agar proyek pembangunan IKN Nusantar di Kalimantan Timur tetap berlanjut sampai tuntas.

“Jika kondusifitas tidak terbangun dengan baik, kami mengkhawatirkan pembangunan IKN berpotensi ada halangan. Jadi mari kita jaga kedamaian dan kelancaran, demi kemajuan bangsa Indonesia dan Kaltim pada khususnya,” pungkasnya.