JAKARTA, HOLSetelah resmi meluncurkan prototipe perdana drone Loyal Wingman pada 5 Mei 2020, Australia rupanya punya komitmen yang kuat untuk menerbangkan Loyal Wingman sesuai target pada akhir tahun ini.
Dalam proyek yang disebut Airpower Teaming System (ATS) terungkap foto langka yang memperlihatkan sosok Loyal Wingman yang tengah melakukan uji taxiing.
Taxiing merupakan gerakan pesawat secara lambat menggunakan mesin sendiri di landasan, taxiing dilakukan pesawat sesaat setelah mendarat atau menjelang tinggal landas.
“Loyal Wingman saat ini sedang menjalani pengujian di darat yang akan diikuti dengan taxiing dan penerbangan pertama akhir tahun ini,” ujar juru bicara Boeing seperti dikutip dari Indonesia Defense Magazine.
Loyal Wingman memiliki panjang 11,7 meter dan jangkauan operasional 3.704 km. Ciri khas Loyal Wingman terdapat pada bagian hidung yang panjangnya mencapai 2,59 meter. Volume internal bagian hidung yang mencapai 1,47 meter dapat dikonfigurasi muatannya sehingga memungkinkan bagi operator untuk menempatkan payload sesuai dengan misi yang diemban.
Pihak Boeing menyebut penggantian payload pada Loyal Wingman nantinya hanya butuh beberapa jam saja. Menurut laporan beberapa sumber payload yang akan dibawa Loyal Wingman akan mencakup perangkat intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR) dan electronic warfare (EW) suites.
Karena merupakan proyek serba rahasia, sampai saat ini juga belum diketahui
persis jenis mesin yang dipasang pada Loyal Wingman. Drone ini akan dipasang mesin dari bizjet class. Loyal Wingman dirancang sebagai pendamping bagi jet tempur F/A-18F Super Hornet atau F-35A Lightning II.
