Selasa, 24 September 2024
Selasa, 24 September 2024
NewsEkobizLegislator Sentil Pemerintah soal Kenaikan Harga BBM Bikin Kemiskinan Meningkat

Legislator Sentil Pemerintah soal Kenaikan Harga BBM Bikin Kemiskinan Meningkat

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI, Marwan Cik Asan menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka kemiskinan yang meningkat pada 2022.

Menurutnya, naiknya angka kemiskinan pada 2022 tidak lepas dari keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022 lalu.

Legislator dari Fraksi Demokrat itu pun menyebut, bahwa sejak awal pihaknya telah mengingatkan pemerintah mengenai dampak negatif dari kebijakan tersebut.

“Secara awam pun, masyarakat sudah memperkirakan efek domino-nya, transportasi, biaya pendidikan, kesehatan dan harga kebutuhan pokok naik. Padahal kita belum pulih dihajar pandemi Covid-19,” kata Marwan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (17/1).

Sebelumnya, Badan Pusat Statisitik (BPS) melaporkan angka kemiskinan pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, meningkat 0,20 juta orang dari pencatatan bulan Maret 2022.

Kenaikan tingkat kemiskinan terjadi di wilayah perkotaan dan pedesaan dengan presentasi kenaikan di perkotaan naik menjadi 7,53 dan pedesaan naik menjadi 12,36 persen pada September 2022.

Marwan memahami, bahwa memang kebijakan tersebut diambil pemerintah sebagai respons atas kenaikan harga minyak dunia, yang berdampak pada naiknya beban subsidi yang harus ditanggung oleh APBN.

Namun menurutnya, kenaikan harga minyak dunia tidak hanya menaikkan beban subsidi, tetapi juga menaikkan penerimaan negara, baik penerimaan pajak maupun penerimaan bukan pajak. Sehingga, defisit APBN dapat menurun dari 4,5 persen.

“Kondisi ini menggambarkan bahwa kenaikan harga minyak turut serta menyehatkan postur APBN lewat kenaikan penerimaan pajak dan turunnya perkiraan angka defisit APBN tanpa harus menaikan subsidi BBM. Kami sudah sampaikan ini, dulu ketika kenaikan harga BBM menjadi perdebatan,” jelasnya.

Untuk meredam kesulitan masyarakat, pemerintah memang telah menjalankan program bantuan sosial sebesar Rp24 triliun. Namun jumlah tersebut hanya mampu menolong sebagian kecil masyarakat miskin dan rentan miskin.

“Sementara sebagian masyarakat yang rentan miskin akan turun menjadi kategori miskin, hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah orang miskin menjadi 26,36 juta orang pada September 2022,” lanjut Marwan.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pemilu 2024 Sedot Anggaran Rp 30,5 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran untuk belanja Pemilu 2024 per Agustus 2024 telah mencapai Rp 30,5 triliun.

Airlangga Minta Sri Mulyani Kucurkan Rp 1 Triliun Demi Percepat Digitalisasi Daerah

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati untuk mengucurkan anggaran sebesar Rp 1 triliun sebagai upaya Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).

Koperasi UMKM Tangguh Berkibar Kenalkan Produk Indonesia di Pameran CIEIE EPSE 2024

Pameran China International E-Commerce Industry Expo dan Indonesia E-Commerce Product Sourcing Exhibition (CIEIE EPSE 2024) digelar di JIEXPO Kemayoran, Hall A, Jakarta, resmi dibuka sejak hari Kamis, 19 September 2024.

IHSG Perkasa di Awal Pekan, Lima Saham Ini Langsung Kasih Cuan Maksimal

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada akhir perdagangan saham di awal pekan ini, Senin 23 September 2024.