Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Depresi adalah keadaan mental yang sering kita dengar, namun belum dipahami menyeluruh oleh masyarakat luas. Depresi adalah kondisi di mana seseorang merasakan murung, sedih, mudah tersinggung, mudah marah, dll.

Jika seseorang terlalu lama dibiarkan dengan depresi tanpa adanya bantuan profesional apapun, maka hal-hal lebih buruk dikhawatirkan bisa terjadi, seperti kekurangan gizi karena tidak memiliki mood makan, hingga rentan terkena penyakit karena imun rendah yang diakibatkan insomnia.

“Kesehatan jiwa terlalu lama dibiarkan dampaknya ke mana-mana. Misalnya insomnia parah bisa jadi lelah, imunitas pasti menurun. Hanya mood makan makanan manis, akhirnya jadi diabet,” demikian penjelasan dari Psikolog yang juga Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta, Anna Surti Ariani, kepada Holopis.com, Jum’at (13/1).

Tak hanya itu, seseorang juga harus mengenali depresi yang ia rasakan sendiri. Meskipun tak semua menyadari kondisi yang ia lewati, Psikolog Anna mengatakan sangat penting untuk seseorang bercerita keluh kesahnya dengan orang terdekat.

“(Orang-orang) yang depresi kadang menyadari kadang tidak. Bisa dengan cerita kepada orang lain. Bisa juga diketahui setelah kunjungan dari teman-temannya kalau dia baru saja mengalami masalah besar,” kata Psikolog Anna.

Itu sebabnya diperlukan pengetahuan lebih tentang kondisi depresi. Jika kita mulai merasa tidak mood melakukan kegiatan apapun, lamban menggerakkan tubuh, tak bisa tidur atau bahkan terlalu banyak tidur, bisa jadi itu adalah gejala depresi.

Meski demikian, diingatkan pula bahwa diagnosis depresi hanya bisa dilakukan oleh profesional terlatih dan bukan sembarang orang.

“Yang bisa menegakkan diagnosis hanya profesional terlatih. Jika ada gejala terlihat, sebaiknya memeriksakan dirinya,” pungkasnya.