JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) dr Pandu Riono mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersedia untuk divaksin Covid-19. Karena begitu manfaatnya vaksinasi untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Vaksin itu penting agar kita tidak mudah masuk rumah sakit,” kata Pandu dalam program Ruang Tamu di Holopis.com, Selasa (22/6).
Diingatkan oleh Pandu, bahwa vaksinasi adalah upaya konkret masyarakat untuk menghindarkan diri dari parahnya serangan virus korona.
“Vaksinasi itu tidak mencegah penularan. Hanya menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan yang bisa mencegahnya. Tapi, vaksin itu gunanya ketika dia tertular tidak sampai jatuh pada kondisi berat,” tuturnya.
Justru kata Pandu, mereka yang sampai harus masuk ke rumah sakit dan wisma atlet adalah mayoritas orang-orang yang belum sempat mendapatkan vaksinasi.
“Coba kalian lihat, sebagian mereka yang masuk rumah sakit kan saya yakin penduduk yang belum sempat divaksinasi. Vaksinasi itu mencegah kematian,” ujarnya.
Karena dengan divaksinasi, maka imunitas tubuh manusia akan mengenali virus korona. Sehingga ketika virus tersebut hinggap, daya imunitas tubuh bisa mengatasinya dengan baik.
“Banyak nakes (tenaga kesehatan) yang terinfeksi dan terekspos dengan virus. Kematiannya rendah, walaupun ada kematian tapi jika dibandingkan dengan sebelum ada vaksinasi itu lebih rendah. Jadi, vaksin itu penting agar kita tidak mudah masuk rumah sakit,” tandasnya.
Ia meminta agar masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan vaksinasi. Serta tidak mudah percaya dengan informasi hoaks yang banyak bertebaran di internet tentang vaksinasi tersebut.
“Kan yang mematikan itu yang sesak nafas itu. Kita nafas sampai megap-megap dan butuh oksigen. Jadi nggak ada pilihan lain, kita harus segera divaksinasi,” paparnya.
“Kita jangan takut vaksin akan mati, justru yang nggak divaksinasi kalau kena (Covid-19) bisa mati,” tambahnya.
Jangan jadi pembunuh
Lebih lanjut, dr Pandu juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, antara lain mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman dan menggunakan masker ketika berada di area yang mudah sekali berinteraksi dengan orang lain.
“Makanya perilaku manusianya, kalau 3 M konsisten, memakai masker kemana-mana dia pergi, hindari kerumunan dan jaga kebersihan dengan cuci tangan, itu bisa menekan risiko penularan. Jadi penularan terjadi karena ada interaksi dengan manusia, apalagi virus ini mudah sekali menular,” tutur Pandu.
Terakhir, ia juga mengimbau kepada masyarakat luas agar tidak menjelma sebagai pembunuh massal dengan tidak mau divaksinasi maupun menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Masyarakat jangan egois. Kalau kita kena ya gak kenapa-kenapa, emang. Tapi, oran lain bisa mati karena kena (tertular -red) dari kita. Sebagian kita bisa jadi pembunuh karena kita abai pada menularkan virus,” pungkasnya. (MIB)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.