HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan kekecewaannya atas munculnya isu Jokowi 3 periode. Menurutnya, wacana tersebut justru merusak iklim demokrasi dan konstitusi yang ada.
“Aduh, di UUD kita kan jelas, masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden itu hanya 2 periode. Kenapa masih ada muncul wacana ini. Biarkan Presiden kita Jokowi menuntaskan pekerjaannya dengan baik agar bisa soft landing,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Senin (19/12).
Bagi dia, wacana 3 periode bisa menjadi ganjalan tersendiri bagi Presiden Jokowi. Sebab, kepercayaan publik terhadap pemerintah bisa terganggu dan diganggu.
“Kasihan lah Pak Jokowi, beliau kan perlu membuat legacy yang baik di akhir kepemimpinannya nanti,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan wacana Jokowi 3 Periode itu masih dimunculkan oleh relawan Jokowi sendiri, seperti di agenda Musyawarah Nasional (Musra) Indonesia yang digarap oleh Budi Arie Setiadi dan Andi Gani Nena Wea.
“Projo dan relawan Jokowi yang lainnya sama saja dengan kelompok oposisi, sukanya menggadaikan atas nama rakyat,” ketusnya.
Ia berharap Presiden Jokowi tidak menikmati wacana itu dan meluruskan semua relawannya agar tidak membuat blunder. Apalagi beberapa kali statemen Presiden Jokowi di muka publik, ia menyatakan tidak ingin menjadi Presiden 3 periode, sebab ia sangat menghormati aturan konstitusi yang ada.
“Pak Jokowi seharusnya menertibkan para relawannya, jangan bermanuver yang membuat Pak Presiden yang kita cintai itu terseok-seok kakinya gara-gara wacana yang unfaedah itu,” tegasnya.