HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti menjadi motor penggerak perokonomian Indonesia.
Oleh karena itu menurut Jokowi, sudah seyogianya UMKM mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Sebab, ketika UMKM tumbuh, maka daya beli masyarakat pun ikut menguat.
Ke depan, Jokowi berharap agar nantinya tak ada lagi asumsi-asumsi yang menyebut pemerintah tidak pro terhadap UMKM.
“Jangan sampai ada pendapat yang mengatakan pemerintah tidak perhatian kepada yang mikro, yang kecil-kecil. Keliru besar sekali,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (19/12).
Jokowi pun menjelaskan, perhatian yang diberikan pemerintah kepada UMKM dapat dilihat dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang konsisten dari tahun 2007 lalu.
Dia mengungkapkan bahwa peminat KUR melalui PMN Mekar yang digulirkan pemerintah sekarang ini sudah mencapai 13,5 juta debitur. Angka tersebut melonjak signifikan jika dibanding dengan tahun 2016 yang masih 500.000 debitur.
“Target saya untuk masuk ke 2024 bisa mencapai di atas 20 juta,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan hal menarik menurut dirinya, dimana para peminat PMN Mekaar didominasi oleh ibu-ibu. Jumlahnya hampir mencapai 90 persen.
Dikatakannya, mereka rata-rata meminjam dana mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta. Mayoritas pinjaman tersebut digunakan untuk menjalankan usaha-usaha produktif, seperti Jualan gorengan, mie, hingga jualan di pasar.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas meminta perbankan nasional, serta Himbara untuk memperbesar plafon pinjaman KUR ke depannya, dengan skema berjenjang.
“Kalau sudah bisa masuk ke PMN Mekaar lulus dari situ bagus naik masuk ke KUR. Artinya, nanti didorong ke BRI, BNI, agar plafon kreditnya bisa lebih besar,” katanya.