HOLOPIS.COM, CIANJUR – Presiden Jokowi mengungkapkan, sejumlah masyarakat di provinsi yang mengalami bencana sempat meyalahgunakan dana bantuan dari pemerintah untuk kepentingan lainnya.
Oleh karena itu, untuk bantuan korban gempa Cianjur, pemerintah bakal merubah skema pemberian bantuan simultan secara bertahap atau mencicil agar digunakan untuk pembangunan rumahnya dan bukan digunakan untuk kepentingan lainnya.
“Pengalaman kita di provinsi yang lain, diberikan semua, diambil semua, tidak jadi barang, tidak jadi rumah. Ada yang justru jadi sepeda motor. Oleh sebab itu jangan kejadian itu di Cugenang, di Cianjur,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (7/12).
Pada penyerahan bantuan tahap pertama tersebut, diserahkan sekitar 8.100 bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Jokowi kemudian pamer bahwa nilai bantuan bagi warga berdasarkan tingkat kerusakan rumahnya masing-masing mengalami penambahan dibandingkan rencana sebelumnya.
“Tadi malam hitung-hitung lagi, tadi pagi saya sudah juga menyampaikan ke Menteri Keuangan, ada uang atau tidak? Ternyata ada sedikit sehingga saya putuskan yang Rp50 juta akan menjadi Rp60 juta, yang Rp25 juta akan menjadi Rp30 juta, yang Rp10 juta akan menjadi Rp15 juta,” bebernya.
Jokowi kemudian juga meminta, masyarakat bisa memanfaatkan sisa bangunan mereka yang runtuh apabila masih bisa dipergunakan.
“Rumah-rumah yang runtuh segera dibersihkan dari puing-puing. Batu batanya yang bisa dipakai dibersihkan dipakai lagi. Kayunya yang bisa dipakai juga agar bisa dipakai lagi,” ujarnya.
Jokowi kemudian menyarankan warga agar proses pembangunannya bisa mengikuti standar yang telah ditentukan oleh Kementerian PUPR agar tahan gempa.
“Kita harus menyadari kita ini berada di garis cincin api, baik di Sumatra, di Jawa, Bali, NTB, NTT, semuanya ke sana itu. Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingatkan agar rumah yang dibangun adalah rumah yang tahan gempa. Jadi kolommnya itu memang dibuat khusus,” pungkasnya.