HOLOPIS.COM, JABAR – Pelaku teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar diduga sengaja membawa Kartu Tanda Pengenal (KTP) milik orang lain saat melancarkan aksinya.

Dari informasi yang didapatkan, KTP bernama Nurdin itu dipastikan bukan milik dari pelaku penyerangan. Pasalnya, sesuai dengan alamatnya, Nurdin benar dan masih hidup tinggal di Subang.

“Soal KTP yang berada di TKP, hasil pengecekan oleh tim, keberadaan Nurdin sesuai KTP berada di wilayah Subang dan bukan pelaku bom bunuh diri,” ucap sumber Holopis.com, Rabu (7/12).

Sebelumnya diberitakan, aksi bom bunuh diri yang berlangsung di komplek kantor Polsek Astana Anyar, Kota bandung masih belum diketahui identitasnya. Hanya saja, saat hendak melancarkan aksi lone wolf nya, pelaku membawa sepeda motor suzuki shogun berkelir biru.

Di bagian kepala sepeda motor milik pelaku, tertempel stiker logo ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).

Kemudian, ada juga kertas bertuliskan “KUHP = Hukum Syirik / Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan : QS 9 : 29”.