Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid masih kecewa dengan sikap pemerintah yang memberikan izin penyelenggaraan Liga 1 oleh PSSI pasca insiden tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang itu.

“Tragedi ini tidak boleh dianggap sebelah mata, penegakan hukum dan penuntasan kasus dari semua aspek harus dilakukan, apalagi TGIPF sudah banyak berikan rekomendasi. Ini jangan dianggap main-main,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Selasa (6/12).

Tokoh masyarakat dari Kabupaten Malang tersebut menyebut bahwa dengan dizinkannya lanjutan penyelenggaraan Liga 1 oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama PT Liga Indonesia Baru oleh pemerintah termasuk TGIPF Tragedi Kanjuruhan menunjukkan ada yang perlu dikritisi.

“Kok tega pemerintah lanjutkan Liga 1, apakah pemerintah lebih mementingkan hasrat mafia bola? Ini melukai hati para keluarga korban dan korban yang masih hidup. Keadilan mereka belum tuntas,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah menimbang lagi keputusannya. Jangan sampai kebijakan yang diambil justru membuat rakyat khususnya Aremania teriris hatinya.

“Tanah kuburan para korban belum kering, ini pertandingan masih tetap dilanjutkan. Harusnya kan pemerintah memperhatikan aspek spikologi para korban dan keluarganya,” tandasnya.

Lebih lanjut, Habib Syakur juga memberikan kritikan kepada Menko Polhukam Mahfud MD sekaligus Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang begitu saja mau memberikan izin penyelenggaraan Liga 1, sementara semua rekomendasi yang dikeluarkan dari hasil investigasi timnya belum semua ditindaklanjuti.

“Jangan sampai rakyat melihat TGIPF ini hanya sebatas dagelan saja,” pungkasnya.

Perlu diketahui, bahwa Liga 1 kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda sejak tragedi kanjuruhan di awal bulan Oktober 2022 lalu. Menurut keterangan dari Menko Polhukam Mahfud MD, alasan diizinkannya pertandingan lanjutan agar proses liga 1 selesai, sekaligus bukti bahwa pemerintah mendukung sepak bola nasional.

“Jadi intinya kita menyelesaikan sisa-sisa agenda yang ini, yang sekarang tersisa untuk menyongsong masa depan persepakbolaan nasional. Ini karena kepentingan persepakbolaan kita secara nasional, dan kita akan memperbaikinya,” kata Mahfud MD.

Walaupun pertandingan Liga 1 dilanjutkan kembali. Mahfud MD menyatakan bahwa seluruh proses pertandingan tidak akan dihadiri oleh penonton di stadion.

“Penyelesaian kompetisi sepak bola, ini kemudian pertandingan liga itu diizinkan tanpa ada penonton,” ujarnya.

Pun demikian, Mahfud menegaskan bahwa proses hukum terhadap tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang tetap akan dituntaskan sebagaimana mestinya.

“Kemudian, proses-proses hukum yang sedang berjalan akan terus berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Jadi semua yang disampaikan oleh TGIPF itu sejauh menyangkut internal pemerintahan, itu sudah mulai berjalan untuk perbaikan ke depan,” tegas Mahfud.