HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pernyataan Bharada Richard Eliezer mengenai adanya perempuan yang menangis saat bertamu ke rumah Ferdy Sambo dianggap perlu dibuktikan di persidangan.
Tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Yonathan Baskoro mengatakan, jaksa sebaiknya memanggil perempuan tersebut demi membuktikan kemungkinan keterlibatan perempuan tersebut di dalam kasus yang tengah berlangsung saat ini.
“Menurut saya kalau dihadirkan itu lebih baik ya karena kita bisa melihat secara utuh peristiwa ini apakah ada kaitannya atau tidak kan harus digali lebih dalam lagi,” kata Yonathan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (5/12).
Sementara itu, kuasa hukum Bharada Richard, Ronny Talapesy mengatakan, dia sudah mengetahui ciri-ciri wanita yang dibuat menangis oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tersebut.
“Yang pasti dia rambutnya pendek, kulitnya sawo matang,” kata Ronny.
Sebelumnya diberitakan, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ternyata diketahui pernah kompak membuat seorang tamu wanita yang hadir ke rumah pribadi mereka di Bangka menjadi menangis.
Dimana awalnya Richard melihat perubahan muka Putri yang menjadi emosi saat diantar ke rumah Bangka oleh dirinya. Tak berselang lama, Ferdy Sambo juga tiba dengan wajah emosi juga.
Di waktu yang tidak begitu jauh, seorang pria bernama Koh Erben dan seorang perempuan juga tiba ke rumah pribadi Ferdy Sambo di Bangka tersebut.
Melihat adanya pertemuan mendadak tersebut, Brigadir Yosua pun memberikan instruksi agar tidak ada ajudan yang berada dalam rumah.
“Tiba-tiba almarhum bilang sama Mateus ‘tidak ada selain kami berdua, maksudnya Yosua dan Mateus yang ada di dalam area rumah kediaman Bangka, semua nunggu di luar’,” kata Richard.
Richard pun kemudian berjaga di depan rumah bersama Farhan dan Alfons. Kemudian di belakang ada Romer, Sadam, dan sejumlah asisten rumah tangga (ART) Sambo di rumah Bangka.
Selang waktu dua jam, Richard yang tidak mengetahui apa isi pertemuan tersebut tetiba melihat wanita misterius itu keluar sembari menangis.
“Pagar kami tutup, dia ketuk dari dalam rumah. Saya bilang Alfons ‘ada orang keluar’, dia buka pintu, tiba-tiba ada perempuan. Saya tidak kenal dia, nangis dia, baru ini datang, siapa ya?, karena saya nggak ada waktu dia datang. Saya lihat di di dalam ada pak Erben juga di depan rumah,” jelasnya.