HOLOPIS.COM, JAKARTA – Imam besar FPI, Rizieq Shihab memerintahkan para peserta aksi Munajat 212 tidak hadir ke kediamannya di Petamburan, Jakarta Barat usai kegiatan di Masjid At-Tin, Jumat (2/11).

Pasalnya, terpidana berbagai kasus itu mengaku masih takut apabila pembebasan bersyaratnya dicabut kembali dan membuatnya kembali harus mendekam di penjara.

“Habis ini jangan ada yang datang ke petamburan. Kalau mau yg bertamu silakan hubungi Habib Hanif atau menantu saya yg mana saja. Biar gak membludak. Jangan sampai BP saya dicabut. Apakah kalian ridho BP saya dicabut?. Jadi tolong bantu saya,” kata Rizieq dalam pidatonya yang dikutip Holopis.com, Jumat (2/12).

Rizieq yang pernah tersandung kasus chat mesum ini juga awalnya mengaku takut dan khawatir untuk datang ke acara Munajat 212 dengan kondisinya yang saat ini masih dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan (BAPAS).

Rizieq bahkan sampai minta masukan kepada tim kuasa hukumnya mengenai keamanan bagi dirinya apabila hadir pada aksi yang diklaim bukan berbentuk demonstrasi. Setelah mendapatkan penjelasan itulah, Rizieq kemudian baru berani kembali hadir di aksi tersebut tanpa merasa takut akan kembali dipenjara.

“Kalau bentuknya demo ya kalian saja gak usah undang-undang saya, tapi kalau bentuknya ibadah murni ibadah saya pertimbangkan,” tukasnya.

Rizieq kemudian juga berharap, seusai acara ini dirinya tidak kembali ditangkap karena dirinya tidak mau kembali ke penjara.

“Kalau besok saya tahu-tahu ditangkap lagi berarti ini melanggar. Tapi kalau saya ditangkap kepala saya bisa botak, karena apanya yang melanggar, apakah tahajjudnya yang melanggar, apakah sholawatannya yang melanggar,” tuturnya.