HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa pembunuhan berencana Yosua, Bharada Richard Eliezer mengaku sangat tertekan oleh Ferdy Sambo yang memaksanya untuk membunuh rekannya sendiri.
Hal tersebut ditegaskan Richard Eliezer saat menjadi saksi di persidangan untuk terdakwa Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pengakuan itu bisa terungkap justru ketika kuasa hukum Kuat Ma’ruf mencecar Richard mengapa sampai melepaskan tembakan hingga empat kali ke tubuh Yosua.
“Bapak mungkin kalau ada di posisi itu…,” kata Eliezer yang kemudian segera dipotong oleh pihak kuasa hukum untuk mempertegas alasan pasti mengenai jumlah tembakan.
“Ini bintang dua ini teriak. Ya pada saat itu saya tertekan, Pak,” jawab Eliezer seperti dikutip Holopis.com, Kamis (1/12).
Dengan kondisi tekanan seperti itulah kemudian Richard mengaku refleks untuk menembak rekannya sendiri sampai empat kali.
Dalam kesempatan yang sama, Richard pun mengaku hanya bisa menutup mata saat dirinya menarik pelatuk senjata yang digunakannya.
“Saya keluarkan senjata saya dan menembak Yang Mulia. Saya sempat tutup mata pas pertama kali penembakan pertama,” tuturnya.
Eliezer pun menambahkan, Yosua sempat didorong untuk menghadap Sambo dan sempat membuatnya kebingungan dan bertanya-tanya.
“Jadi pada saat didorong itu korban sempat mengatakan begini, ‘Ih Pak, kenapa, Pak, ada apa, Pak’ tangannya di depan ‘ada apa, Pak?'” kata Eliezer menirukan ucapan Yosua.