HOLOPIS.COM, BOGOR – Pemkot Bogor akan menutup Jalan Raya Otista, karena ada rencana untuk memperlebar jembatan di jalan tersebut. Langkah itu dilakukan, karena sering menyebabkan kemacetan akibat menjadi bottle neck. Penutupan jalan itu, akan berlangsung selama 9 bulan.
Sebelum dilakukan penutupan, pihak Pemkot Bogor akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Seperti pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub), untuk pengaturan lalu lintas selama penutupan Jalan Raya Otista.
“Jadi insyaallah Desember ini kami akan mulai tahapan proses pembangunan Jembatan Otista. Ditargetkan pada bulan April, idealnya pada awal bulan akan dilakukan groundbreaking pembangunan Jembatan Otista,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Rabu (23/11).
“Kita akan koordinasikan juga dengan kepolisian dan Dishub untuk melakukan pengkondisian, karena otomatis jalur ini kemungkinan besar akan ditutup total selama pengerjaan,” sambungnya.
Bima menerangkan, Pemkot Bogor juga akan berkoordinasi dengan pihak Istana Bogor, mengingat Jalan Raya Otista menjadi jalur utama keluar-masuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju Istana Bogor.
“Nanti kita akan koordinasi juga dengan istana untuk jalur keluar-masuk Presiden, pintu mana. Dalam waktu beberapa hari ke depan kita akan koordinasi dengan istana (Istana Bogor), kita koordinasi intens dengan kepolisian dan pihak istana,” jelas Bima.
Pelebaran jembatan ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu 9 bulan, yang akan dimuai dari bulan April hingga Desember 2023.
“Imbauan untuk warga Kota Bogor dan warga luar yang akan mengunjungi Kota Bogor akan ada rekayasa lalulintas selama 9 bulan nanti. Jadi jalur ini total tidak akan bisa dilewati, mungkin nanti ditutup dan bisa berputar di Tugu Kujang,” kata Bima.
Untuk diketahui, Jalan Raya Otista merupakan bagian dari Sistem Satu Arah (SSA) di lingkar Kebun Raya dan Istana Bogor. Jalan ini merupakan akses utama menuju Pasar Bogor, Kebun Raya Bogor, Balai Kota Bogor, serta Istana Bogor.
Titik Jembatan Otista merupakan bottle neck atau pertemuan arus kendaraan yang menyebabkan kemacetan. Jembatan Otista akan diperlebar hingga 5,5 meter sebagai upaya untuk mengurai kemacetan.
“Ada jalur untuk trem nanti disiapkan untuk di masa depan. Jadi nanti jembatan diperlebar, jadi 4 lajur dan ada untuk jalur trem juga. Jadi konstruksinya harus kuat dan harus bisa mengurai kemacetan. Jadi harus semaksimal mungkin, seluas mungkin karena ini bottle neck satu-satunya di Kota Bogor saat ini,” pungkas Bima.