HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membagikan cerita saat dirinya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja.
Dalam rangkaian acara tersebut, yakni saat upacara penutupan KTT ASEAN, Presiden Jokowi secara simbolik menerima tongkat keketuaan ASEAN dari Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen, sebagai penanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN 2023.
Setelah momentum sakral itu, Mahfud sempat berbincang dengan Presiden Jokowi. Dalam perbincangan itu, Mahfud mengaku dirinya sempat deg-degan saat Presiden hendak menerima tongkat keketuaan ASEAN itu.
“Pak, tadi saya deg-degan saat Bapak (Jokowi) akan menerima tongkat keketuaan ASEAN tahun 2023,” ungkapnya kepada Jokowi, sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan di akun Instagramnya, Minggu (14/11).
“Mengapa?” tanya Jokowi kepada Mahfud.
Mahfud pun menyampaikan sepenggal cerita saat Presiden KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur akan melantik Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri.
“Dulu waktu Presiden Gus Dur akan melantik Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri untuk menggantikan Bimantoro, ada insiden. Pak Bimantoro yang harus menyerahkan jabatan Kapolri tidak hadir,” kata dia.
Karena Bimantoro tak hadir, kata Mahfud, maka protokol istana saat itu melapor kepada Gus Dur.
“Bapak Presiden, tongkat yang akan dialihkan tidak ada, Pak Bimantoro tak hadir,” kata Mahfud menceritakan kembali kata-kata protokol Istana saat melapor ke Gus Dur.
Gus Dur kontan menjawab, “Begitu saja kok repot. Soal tongkat, beli saja di Pasar Senen,” dan pelantikan Kapolri dilanjutkan.
Mendengar cerita itu, lanjut Mahfud, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pun tertawa.
“Pak Jokowi dan Bu Iriana tertawa,” pungkasnya.
