HOLOPIS.COM, JAKARTA – Puslabfor Mabes Polri mengklaim telah menerima setidaknya 175 sampel berupa obat-obatan, urine hingga darah dari para korban kasus gagal ginjal akut yang notabene merupakan anak-anak berusia di bawah 6 tahun.

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah mengatakan bahwa Bareskrim Polri masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus gagal ginjal tersebut.

“Puslabfor Polri telah menerima 175 sampel kasus gagal ginjal akut yang terdiri dari obat, urine, dan darah,” kata Nurul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (9/11).

Kendati demikian, Nurul masih enggan membeberkan terkait pemeriksaan ratusan sampel tersebut. Ia hanya menjelaskan, bahwa Bareskrim Polri bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan gelar perkara terkait kasus tersebut.

“Tim Bareskrim juga menghadiri gelar perkara yang dihadiri BPOM. Rencana selanjutnya, tim gabungan akan melakukan koordinasi dengan puslabfor terkait dengan pengembangan TKP dan melengkapi berkas dokumen penyelidikan,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, kasus gagal ginjal ini diduga kuat disebabkan oleh penggunaan obat berbentuk cair alias obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Adapun untuk jumlah kasus gagal ginjal akut di Indonesia per 6 November 2022, tercatat sebanyak 324 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 27 pasien masih dalam perawatan, 195 meninggal dan 102 pasien telah dinyatakan sembuh.