HOLOPIS.COM, LUMAJANG – Bencana banjir melanda pemukiman warga serta akses jalan warga di Kabupaten Lumajang dan Malang, Provinsi Jawa Timur.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana banjir tersebut kemudian menyebabkan akses jembatan utama penghubung dua Kabupaten tersebut amblas.
“Akses jalan nasional menuju Jembatan Gladak Perak putus setelah amblas di bagian sisi luar tebing. Adapun lokasi kejadian berada di KM 59 Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang,” kata Abdul dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (5/11).
Abdul mengungkapkan, banjir itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Candipuro sejak Kamis (2/11).
“Tingginya curah hujan secara tidak langsung membuat tanah di bagian bawah jalan menjadi jenuh oleh air sehingga menyebabkan amblas dan tidak dapat dilalui segala jenis kendaraan,” jelasnya.
Peristiwa amblasnya jalan nasional itu secara otomatis juga menghambat pengerjaan Jembatan Gantung Gladak Perak yang terputus oleh aliran Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru pada Desember 2021. Padahal, jalan tersebut menjadi jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.
Demi percepatan penanganan jalur yang amblas, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Timur akan segera menyelesaikan perbaikan jalan tersebut bersamaan dengan penanganan Jembatan Gladak Perak. Sesuai dengan target, pengerjaan jembatan maupun jalur ambles akan rampung pada Januari 2023 mendatang.
Guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya longsor kembali, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Timur akan memasang tiang penahan Bore Pile sepanjang 150 meter yang dilengkapi beton bertulang. Diharapkan hal itu akan mampu mencegah terjadinya longsor atau amblas di kemudian hari.