HOLOPIS.COM, JAKARTA – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuding ada rekayasa cerita yang dibuat oleh asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Susi.
Kecurigaan hakim tersebut terlontar saat Susi menjadi saksi di persidangan untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer. Dimana dalam penjelasannya, Susi tengah menceritakan kejadian yang berlangsung di Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022.
Dimana pada waktu itu, Susi mengklaim menemukan majikannya, Putri Candrawathi sedang dalam kondisi terjatuh di lantai 2 tanpa tahu apa penyebabnya.
“Saya nggak tahu, saya suruh ngecek ibu ke atas. Saya temuin ibu sudah tergeletak di kamar mandi,” kata Susi dalam keterangan di persidangan, seperti dikutip Holopis.com, Senin (31/10).
Majelis hakim pun menanyakan waktu kejadian yang diklaim Susi berlangsung di malam hari. Putri Candrawathi pun dipastikan oleh Susi tidak berteriak ketika dirinya diminta oleh Kuat Ma’ruf menemuinya.
“Tidak berteriak, soalnya pas saya naik ke atas ibu udah keadaan tergeletak di kamar mandi,” dalihnya.
Kecurigaan demi kecurigaan majelis hakim pun semakin menguat setelah beberapa pertanyaan mengenai detail yang terjadi di lantai dua tersebut, bahkan seketika Susi langsung menyebut nama Yosua dalam kesaksiannya.
“Saya belum nanya Yosua lho. Kok saudara langsung sebut Yosua,” tegur hakim.
Hakim terus mencecar ketika Susi mengklaim mendengar keributan antara Yosua dengan Kuat Ma’ruf. Kecurigaan semakin menjurus ketika Hakim mempertanyakan bagaimana Susi tahu Kuat menghalau Yosua padahal Susi sedang berada di kamar mandi untuk membantu Putri Candrawathi.
“Saya mau nanya, masuk akal nggak sih cerita saudara ini? Sementara saudara menemukan saudara Putri tergeletak saudara meminta tolong, saudara bercerita tadi saudara Kuat dengan Yosua berantem ‘Jangan kau naik’. Masuk akal nggak?” tanya hakim.
Hakim lalu bertanya siapa saja yang naik membantu. Menurut Susi, orang yang naik ke lantai 2 adalah Kuat Ma’ruf.
“Kok saudara bisa memastikan saudara Kuat menghalangi Yosua? Tahu dari mana?” tanya hakim.
“Om Kuat naik ke lantai 2. Habis itu om Kuat lihat Yosua mungkin di bawah mau naik ke atas,” dalih Susi.
Mendengar penjelasan yang bertele-tele, Hakim pun langsung menghardik Susi dengan tuduhan adanya cerita rekayasa di kesaksian Susi.
“Loh kok mungkin? Nanti dulu, belum sampai situ. Inilah kalau ceritanya settingan ya seperti ini gitu loh. kok anggap kami ini bodoh?” tegasnya.
Emosi Hakim pun semakin meningkat ketika Susi ditanyakan mengenai siapa orang tua dari balita yang berada di rumah Ferdy Sambo. Susi menyebutkan bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi memiliki empat anak dan anak terakhir yang berusia 1,5 tahun.
“Anaknya siapa yang lahirkan? Ibunya siapa yang lahirkan?” tanya hakim ke Susi.
“Ibu Putri Candrawathi,” jawab Susi.
“Saudara bohong, saudara sudah disumpah lho. Saudara jangan bohong. Siapa yang lahirkan?,” tegas Hakim.
Susi pun sempat terdiam dan tidak menjawab ketika ditanya kembali siapa yang melahirkan anak terakhir yang berusia 1,5 tahun.
“Banyak bohong dia di sini. Kok diam?,” imbuh Hakim.