HOLOPIS.COM, KALTENG – Bencana banjir sampai dengan saat ini masih menggenangi pemukiman warga yang tersebar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, ketinggian banjir sampai dengan saat ini malah relatif mengalami peningkatan sejak terjadi beberapa hari lalu.

“Banjir masih menggenangi beberapa titik. Kondisi tersebut memaksa masyarakat untuk masih bertahan di 20 titik pengungsian,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (26/10).

Titik pengungsian dijelaskan Abdul, berada di Kecamatan Arut Selatan dan Arut Utara. Sejumlah titik penampungan di Arut Selatan berada pada fasilitas umum dan rumah kerabat. Dimana hingga saat ini total ada 2.568 KK atau 7.533 jiwa yang mengungsi.

Bupati Kotawaringin Barat pun diketahui telah menetapkan perpanjangan status tanggap darurat penanganan bencana banjir di beberapa wilayah, antara lain Kecamatan Arut Utara, Kotawringin Lama, Pangkalan Banteng, Arut Selatan, dan Kumai.

Surat keputusan perpanjangan status tersebut tertuang dengan nomor 360/20/BPBD.IV.2/X/2022, terhitung selama 14 hari sejak 19 Oktober hingga 1 November 2022.

Sebelumnya diketahui, banjir yang melanda wilayah Kalimantan Tengah ini berlangsung setelah hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur lima kecamatan.

Intensitas hujan tersebut mengakibatkan debit air Sungai Lamandau, Sungai Arut Utara, Sungai Kumai dan Sungai Sekonyer meluap pada Sabtu (14/10).