HOLOPIS.COM, JAKARTA – West Ham United dan Anderlecht mengutuk keras kericuhan yang terjadi, menjelang berakhirnya pertandingan kedua tim di London Stadium pada UEFA Conference League, Jumat (14/10) kemarin.
Kedua pihak pun menunggu hasil investigasi dari UEFA, meski sampai saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai kericuhan di laga West Ham United vs Anderlecht.
Dikutip Holopis.com dari Evening Standard, Sabtu (15/10), Juru Bicara Anderlecht pun mengutuk keras kejadian yang disebabkan supporter klubnya ini, dan akan membuka proses pembicaraan dengan UEFA.
“Klub akan melanjutkan ini dengan para pendukung karena kami tidak menoleransi perilaku semacam ini, tidak di stadion rumah kami dan tidak di tandang,” kata Jubir Anderlecht.
“Kami akan membicarakannya dengan para penggemar dan tentunya UEFA dan kami sangat mengutuk ini. Kami ingin meminta maaf kepada West Ham atas perilaku ini,” sambungnya.
Pernyataan pun datang dari manajer West Ham United, David Moyes, dimana dia mengapresiasi pihak klub Anderlecht yang responsip atas kejadian ini.
“Sangat bagus bagi klub untuk keluar dan mengatakannya. Penghargaan besar untuk mereka. Saya pikir fokus semua orang hilang ketika ada masalah kerumunan dalam beberapa cara. Tugas para pemain adalah melanjutkannya dan saya pikir mereka melakukannya,” ungkapnya.
“Kami berada dalam masyarakat yang berbeda, dunia yang berbeda sekarang dan bukan itu yang diinginkan klub mana pun untuk terhubung dengan mereka,” tambahnya.
Diketahui, kericuhan terjadi mencelang berakhirnya pertandingan antara West Ham United vs Anderlecht, dimana The Hammes menang 2-1 kala itu.
Supporter dari Anderlecht dikabarkan melakukan pelemparan kepada supporter West Ham United dengan kursi dan flare.
Hal itu pun lantas membuat pihak keamanan melakukan penanganan, dengan menengahi kericuhan, namun tanpa menggunakan alat perlingungan.
Akibatnya empat polisi mengalami luka, dengan satu diantaranya mengalami patah tulang pada pergelangan tangan, satu lainnya alami cedera serius pada bagian kepala hingga mendapat jahitan medis.