HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Provinsi Kalimantan Timur, Hamzah Umar mengatakan, bahwa berdasarkan kajian yang dilakukan pihaknya, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang rencananya dibangun di Kabupaten Sepaku dan Kabupaten Kutai Kartanegara aman dari bencana alam.

“Mengingat tanahnya mengandung jenis batuannya cukup keras. Ini mengindikasikan bahwa kondisi tanah di lokasi sangat stabil, kuat dan aman, sehingga sangat tepat untuk pembangunan infrastruktur IKN,” kata Hamzah kepada wartawan di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (29/9).

Selain itu, jika ditinjau dari segi infrastruktur, lokasi sekitar IKN juga dinilai sangat mendukung, sebab sangat mudah mencari bahan untuk bangunan, mengingat di sekitar IKN kaya akan kandungan jenis batu gamping dan pasir.

Oleh sebab itu, ketika dilakukan pembangunan untuk IKN, jelas sangat aman, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Kalimantan seperti Kalimantan Tengah yang kaya akan rawa-rawa dan gambutnya.

“Bahkan di sekitar (Kecamatan) Sepaku, sudah ada perusahaan yang memproduksi batu gamping dan sekarang ini telah mensupport kebutuhan bahan untuk pembangunan IKN,” jelasnya.

Kemudian, Hamzah juga menilai bahwa konsep greencity yang akan dibangun di kawasan IKN sangat mungkin diterapkan. Untuk itu, IKN bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas.

“Dengan dukungan kawasan hijau yang asri, akan menciptakan ibu kota IKN yang lebih sehat, apalagi infrastruktur yang dibangun di sini cenderung memprioritaskan para pedestrian (pejalan kaki),” terangnya.

“Kalau saya lihat, dikedepankannya konsep ini justru menyehatkan, karena kita akan menjumpai beberapa titik shuttle untuk kendaraan umum. Jadi IKN nantinya tidak terlalu padat oleh kendaraan pribadi, bahkan banyak tempat-tempat untuk pejalan kaki,” sambungnya.

Lebih lanjut, Hamzah juga menyampaikan bahwa saat ini progres pembangunan IKN sudah mulai berjalan. Jalur akses masuk ke sekitar pusat inti Pemerintahan IKN sudah mulai dikebut. Bahkan sudah ditutup untuk akses umum.

“Ini patut kita apresiasi, bahwa sarana dan prasarana infrastruktur sudah mulai dibangun,” ujarnya.