JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar para guru tetap memperhatikan aturan dan etika sebagai pendidik ketimbang mengomentari hal yang bukan ranahnya.
Salah satunya adalah, dia meminta agar guru tidak ikut campur urusan politik apalagi politik praktis namun mengabaikan moralitas dan etika seperti menyebarkan disinformasi alias kabar hoaks kepada masyarakat.
Riza Patria menyinggung kasus guru SD di bilangan Jakarta Selatan yang menyebarkan kabar bohong alias hoaks soal konflik Palestina-Israel dan tenaga kerja asing (TKA) China di Indonesia. Menurut Riza, sosok guru merupakan teladan untuk para murid ataupun masyarakat.
“Demi persatuan dan kesatuan, urusan politik enggak usah diurus oleh para guru. Guru tugasnya mendidik,” kata Riza di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (26/5/2021).
Dia juga meminta agar para guru tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
“Jadi saya minta urusan guru tidak ada lain, adalah menjadi pendidik yang baik,” ucapnya.
Sementara itu, Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah menyampaikan, oknum guru SDN di Jakarta Selatan telah mendapat pembinaan atas sikapnya meneruskan pesan berantai tidak benar. Saat proses pembinaan, oknum guru tersebut mengaku tidak berniat menghina presiden.
“Sudah dipanggil oleh bidang SD dan bidang PPK, melakukan pembinaan, ternyata memang dia menyesali betul bahwa itu tidak benar, tidak ada niatan untuk menghina presiden,” ujar Taga saat dikonfirmasi, Selasa (25/5).
Taga juga menuturkan, unggahan yang dibagikan oknum guru tersebut merupakan produk orang lain yang tidak diketahui asal-usulnya. Taga menyatakan, pihaknya masih membahas soal sanksi yang akan dijatuhkan terhadap guru tersebut.
“Dia hanya men-share saja, kan banyak berita-berita soal Simon Peres itu. Dia tambahin lagi, jangan-jangan Indonesia seperti itu. Intinya, dia melakukan itu tidak benar dan mengakui itu tindakan tidak tepat,” katanya.
Sebelumnya, beredar di media sosial, seorang guru di Jakarta menyebarkan informasi soal mantan Presiden Israel, Shimon Peres pernah bekerja di Palestina. Ia mengunggah bukti foto yang disebut sebagai sertifikat izin masuk tahun 1953 dari Palestina untuk Shimon Peres.
Dalam foto yang diunggah, terlihat informasi itu disebarkan lewat grup WhatsApp bernama Guru Se-DKI Jakarta G4. Dalam narasi guru itu, setelah Shimon jadi Presiden Israel, malah membantai bangsa Palestina.
Ia juga bahkan menganggap hal ini juga bisa terjadi di Indonesia terhadap Tenaga Kerja Asing dari China. (MIB)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.