HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD mengakui kecurangan pelaksanaan pemilihan umum memang kerap terjadi di setiap pelaksanaannya.

Merespon tudingan dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Mahfud MD bahkan menegaskan justru kecurangan pemilu di zaman tersebut juga banyak terjadi.

“Pada zaman Pak SBY juga banyak kecurangan. Sebagai hakim MK ketika itu saya tahu itu,” kata Mahfud (21/9).

“Ada atau tidak ada tudingan dari Pak SBY, Pemilu pasti diwarnai kecurangan,” sambungnya.

Mahfud kemudian membeberkan bahwa kecurangan yang terjadi di saat itu justru adalah kecurangan antar sesama pendukung partai politik maupun pilihan Capres mereka.

“Kecurangan yang terjadi bukan kecurangan yang dilakukan pemerintah terhadap parpol, melainkan kecurangan antar pendukung parpol sebagai kontestan pemilu,” tuturnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu kemudian mengungkapkan, dirinya mengetahui ada kecurangan pemilu saat adanya gugatan perolehan suara paslon yang digugat ke MK.

“Lah, buktinya mereka menggugat ke MK atas hasil perolehan suara yang diperoleh partai lain. Bahkan ada juga yang menggugat karena merasa dicurangi oleh sesama anggota partai,” terangnya.

Oleh karena itu, Mahfud pun menegaskan bahwa sebenarnya kecurangan itu kerap terjadi setiap masanya, bahkan terjadi sejak zaman orde baru.

“Jadi beda dengan zaman Orde Baru, dulu curangnya vertikal dilakukan oleh penguasa, sekarang curangnya horizontal terjadi antarkelompok rakyat yang sama-sama ikut pemilu,” pungkasnya.