HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setidaknya sebanyak 12,7 juta atau tepatnya 12.701.985 keluarga penerima manfaat (KPM) telah menerima bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia (Persero).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan.
“Hingga pukul 09.00 (WIB) tadi, PT Pos sudah menyalurkan BLT BBM di 482 kabupaten/kota, dengan jumlah 12.701.985 KPM,” ujar Mensos Risma seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Jumat (16/9).
Dia menuturkan, bahwa pihaknya di Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyerahkan seluruh data penerima manfaat BLT BBM yang menjadi bantalan kenaikan harga BBM tersebut kepada PT Pos.
Harapannya, penyaluran BLT BBM dapat dilakukan minimal 90 persen dari target, yakni sekitar 18,5 juta KPM pada pekan ini.
“Diharapkan Minggu (pekan) ini, PT Pos sudah melakukan pembayaran BLT BBM minimal 90 persen dari target KPM, yaitu 18.585.000 KPM. Kita sudah menyerahkan seluruh data ke PT Pos 100 persen,” kata Risma.
Lebih lanjut, Risma menjelaskan terkait kendala yang ditemui pihaknya dalam menyalurkan BLT tersebut, khususnya di daerah pegunungan seperti di Papua hingga Papua Barat.
Selain medan yang berat, Risma menyebut para penerima tidak tercatat di Dukcapil. Sehingga, pihak Kemensos tidak bisa mencocokan nama penerima dengan NIK.
“Tapi kami akan bekerja sama dengan Dukcapil untuk penyaluran sekaligus perekaman di Papua dan Papua Barat, terutama daerah pegunungan. Itu akan kami serahkan karena aksesnya sulit, jadi akan disiapkan pesawat khusus kita ke sana dengan Dukcapil,” kata Risma.
Dia berharap, pihaknya di Kemensos dapat segera menuntaskan penyaluran BLT BBM ini, maksimal di bulan September ini.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah pada Sabtu (3/9) lalu telah resmi menaikan harga tiga jenis BBM produksi Pertamina, yakni Pertalite, Solar subsidi dan Pertamax.
Sebagai gantinya, pemerintah bakal memberikan sejumlah bantalan sosial berupa BLT BBM sebesar Rp600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu.
Selain itu, Jokowi juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.
“Bantuan ini mulai diberikan September selama empat bulan. Pemerintah juga menyiapkan anggaran Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu,” kata Presiden Jokowi kala itu.