HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyayangkan adanya aktivitas digital yang dilakukan oleh pengguna akun anonim Bjorka. Apalagi, aksi bongkar-bongkar data diri para pejabat negara pun dilakukan, mulai dari Presiden Joko Widodo maupun Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
“Ini aktivitas yang menurut saya perlu disikapi juga. Karena saya duga ada motif politik yang sebenarnya mewarnai aktivitas siber yang ilegal ini,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Kamis (15/9).
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Menko Polhukam Mahfud MD dengan koordinasinya bersama Badan Intelijen Negara (BIN), Bareskrim Polri hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang telah melakukan upaya penelusuran terhadap Bjorka ini.
“Terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Menko Polhukam, BIN, Polri, BSSN dan Kementerian Kominfo yang telah mendeteksi sosok Bjorka ini. Semoga bisa lekas dibongkar oleh aparat penegak hukum,” ujarnya.
Pun demikian, ia menilai bahwa aktivitas siber Bjorkan cenderung digerakkan oleh barisan oposisi pemerintah, termasuk kelompok pengusung Khilafah Islamiyah.
“Saya kira kok dia condong fatsun politiknya mendukung Khilafah atau hanya sebatas oposisi pengecut ya,” tandasnya.
Jika memang ia merupakan hacker dengan kemampuan penetration testing dan cyber attack yang baik, maka kemampuan itu seharusnya bisa dibuktikan untuk membongkar hal-hal yang lebih besar. Salah satunya adalah transaksi yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
“Kalau memang dia hacker, sebaiknya bongkar transaksi keuangan yayasan ACT ke kelompok yang diduga teroris,” ucapnya.