HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga 3 jenis harga bahan bakar minyak (BBM), yakni Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax.

Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, kebijakan menaikkan harga BBM tersebut tentu akan berdampak buruk pada tingkat kepuasan dan juga kepercayaan publik terhadap pemerintahan Persiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

“Jadi kalo dampak dari kebijakan harga BBM, ya harga Pertamax, harga Pertalite, harga Solar dan sebagainya tentu akan bedampak pada tingkat kepercayaan dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Karyono kepada holopis.com, Selasa (6/9).

Dikatakan olehnya, kebijakan menaikkan harga BBM, utamanya harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar, tentu membuat tingkat ketidakpercayaan dan ketidakpuasan publik terhadap Jokowi akan semakin merosot.

Sebab menurut Karyono, kebijakan tersebut akan memicu kenaikan harga-harga barang transpotasi, dan sebagainya, sehingga akan menaikkan angka inflasi dalam negeri.

“Tentu ini akan menambah beban hidup masyarakat semakin berat,” tuturnya.

Terkait dengan adanya skema bantuan sosial (bansos) dari hasil pengalihan subsidi BBM pun, kata Karyono, tidak akan mampu menyelamatkan image pemerintahan Jokowi di mata masyarakat.

“Menurut saya, meskipun ada kebijakan bansos, tetap saja kebijakan menaikan harga BBM itu akan menurunkan tingkat kepercayaan dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi,” tutur Karyono.

Dibanding mengalihkan subsidi untuk bansos, Karyono lebih menyarankan pemerintah untuk mengalokasikan sebagian dari anggaran subsidi energi dan kompensasi yang di tahun mencapai Rp502,4 triliun itu untuk menciptakan energi terbarukan.

Sehingga, lanjut dia, Indonesia dapat terbebas dari ketergantungan energi fosil serta mewujudkan kemandirian ketahanan energi dalam negeri.

“Siapa yang menguasai energi maka dialah yang memenangkan pertarungan baik politik maupun bisnis ekonomi. Jadi energi menjadi keyword menjadi kata kunci untuk menentukan siapa yang menang di dalam persaingan bisnis maupun politik,” pungkasnya.