HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Lembaga Bantuan Hukum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (LBH PB SEMMI) Gurun Arisastra turut angkat bicara terkait fenomena anak muda berkumpul dan bergaya di kawasan Sudirman Central Busines District (SCBD) yang dikenal Citayam Fashion Week.

Menurutnya, kegiatan kumpul-kumpul remaja itu malah cenderung norak dan tidak ada manfaatnya sama sekali.

Unfaedah lah bang,” kata Gurun kepada Holopis.com, Sabtu (23/7).

Gurun menilai kegiatan berkumpul dan bergaya di kawasan Sudirman tersebut tidak memiliki dampak positif bagi perkembangan para remaja atau pemuda. Terlebih, tak jarang dari para pelaku Citayam Fashion Week itu malah menginap dan tiduran di pinggir jalan.

“Tidak ada positifnya, kita amati justru anak-anak muda sampai ada yang tidak pulang ke rumah, sampai tidur di situ, mungkin ada juga yang bolos sekolah, ini kan berbahaya,” ujarnya.

Jika melihat sisi ini, Gurun justru memandang bahwa Citayam Fashion Week malah memunculkan mudharat atau keburukan.

“Potensi-potensi negatif itu tentu ada, membiarkan anak-anak remaja menghabiskan waktu seharian penuh di situ, ini menjadi tidak terdidik,” tuturnya.

Pria yang berprofesi sebagai advokat itu menambahkan, bahwa tugas negara berkewajiban membangun kecerdasan bangsa. Menurutnya, Citayam Fashion Week tidak membangun kecerdasan bangsa.

“Amanat konstitusi kita, negara berkewajiban membangun kecerdasan bangsa, Citayem Fashion Week apakah membangun kecerdasan bangsa? Kan tidak,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gurun meminta kepada Pemerintah melalui perangkat hukum yakni Kepolisian untuk membubarkan kegiatan tersebut.

“Tolong kepolisian, sebaiknya bubarkan saja kegiatan itu,” pungkas Gurun.