Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Dua Kali Mangkir, KPK Bakal Jemput Paksa Mardani Maming

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan menjemput paksa Mardani H Maming jika kembali mangkir pada pemanggilan yang kedua.

KPK Menilai, hal tersebut telah sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), di mana KPK mempunyai wewenang untuk menjemput paksa politikus PDIP itu.

“Sesuai dengan KUHAP, ya Dua kali dipanggil tidak hadir, ya kita punya kewenangan untuk menghadirkan yang bersangkutan secara paksa. Kita akan jemput yang bersangkutan,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata kepada wartawan, Kamis (21/7).

Seperti diketahui, Mardani Maming ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan suap penerbitan izin Surat Keputusan (SK) Bupati Tanah Bumbu Nomor 296 Tahun 2011, yang berisi Persetujuan Pelimpahan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi.

Meski demikian, penetapan status tersangka terhadap mantan Bupati Tanah Bumbu tersebut masih belum dipublikasikan secara resmi oleh KPK.

Selain itu, Lembaga antitasuah itu juga masih enggan membeberkan secara detail mengenai konstruksi perkara yang menjerat Mardani.

Namun, KPK meyakini adanya bukti kuat yang dapat menjerat Mardani sebagai tersangka, yakni uang senilai Rp104,3 miliar. Uang ratusan miliar itu diduga diterima dari berbagai perusahaan terkait izin pertambangan.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

APBMI Pastikan Bisnis Batu Bara Tan Paulin Tak Ada Campur Tangan Rita Widyasari

Pengusaha batubara Tan Paulin disebut menjalankan bisnis batu bara secara profesional.

BNN Bongkar Jaringan Narkoba Malaysia

Dalam operasi yang dilakukan sepanjang bulan Agustus, BNN berhasil membongkar jaringan peredaran narkotika asal Malaysia yang menyusupkan barang haram tersebut melalui Aceh untuk kemudian diedarkan ke Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.

Komisi I Anggap Pemerintah Kurang Serius Jaga Keamanan Data

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta memberikan respons menohok kepada pemerintah atas adanya kasus kebocoran data kembali yang melanda Indonesia. Kali ini kasus itu dialami oleh Ditjen Pajak Kementerian Keuangan.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru