JAKARTA – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyebut bahwa gelombang pengungsian akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (21/3) terus meningkat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, akibat letusan tersebut menyebabkan setidaknya dua warga mengalami luka bakar dan 1.350 KK atau 4.976 jiwa mengungsi.
“Dari letusan tadi malam ada korban luka, yang bersangkutan sedang berada di kebun, jadi masyarakat yang masih ada di tempat pengungsian cukup disiplin tidak kembali ke rumah masing-masing,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (22/3).
Abdul kemudian memastikan bahwa Bandar udara di Flores Timur, Lembata, dan Sikka masih beroperasi normal meski kondisi erupsi.
Pemerintah mengimbau bagi pengunjung dan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 km dan 8 km sektoral Baratdaya dan Timur Laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, kemudian agar mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Nawakote.
Diketahui sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Kamis (20/3) setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Tercatat sejak 13 hingga 20 Maret 2025 terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik serta kolom erupsi yang mencapai ketinggian 2.500 meter dari puncak. Pada 20 Maret pukul 22.56 WITA, letusan besar terjadi, disertai suara dentuman yang terdengar hingga Larantuka dan Maumere.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 12/KPTS/III/2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berlaku selama 14 hari sejak 20 Maret 2025 hingga 2 April 2025.
Untuk mengoordinasikan upaya penanganan darurat, telah dibentuk Pos Komando yang diketuai oleh Dandim 1624/Flotim dan berlokasi di Kantor Bupati Flores Timur.
Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah melaksanakan evakuasi warga pada Kamis (20/3), di beberapa desa yang berpotensi terdampak, termasuk Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Evakuasi akan dibantu oleh personel TNI dan relawan setempat.