BEKASI – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)menunjukkan keseriusan dan konsistensinya dalam memperjuangkan hak-hak buruh.
Aksi solidaritas yang digelar di depan Gerbang Perusahaan PT Yamaha Music Manufacturing Asia Senin (17/2), Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz menegaskan bahwa dalam hal ini organisasi tidak akan pernah tinggal diam terhadap keputusan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan manajemen PT Yamaha Music Manufacturing Asia kepada Ketua dan Sekretaris PUK SPEE FSPMI perusahaan tersebut.
Dalam orasinya diatas mokom Riden mengatakan, keputusan PHK ini merupakan bentuk ketidakadilan dan kesewenangan manajemen terhadap pekerja.
“Karena kalian sering mengalah, maka manajemen menganggap PUK lemah dan tidak dihargai. Maka dari itu, saya sebagai Presiden FSPMI akan memimpin perlawanan atas arogansi ini,”katanya kepada Holopis.com.
Dalam kesempetan yang sama Riden juga menjelaskan FSPMI lahir dari perjuangan buruh yang mengalami kehidupan sulit. Dan bahwa serikat ini hadir untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan hak pekerja.
“Perusahaan tanpa buruh tidak akan berjalan.Bahwasanya pengusaha boleh mencari keuntungan,namun jangan sampai memiskinkan pekerjanya,”tambahnya.
Dalam Aksi solidaritas ini juga turut didengarkan dari pengeras suara mokom lagu kebangsaan dan peejuangan antara lain Indonesia Raya, Mars FSPMI, dan Maju Tak Gentar yang berkumandang di sela-sela orasi.
Diketahui terkait kenaikan upah,FSPMI menyebut bahwa belum ada kesepakatan yang jelas. Namun, manajemen perusahaan telah menetapkan keputusan sepihak. Namun dalam hal ini FSPMI berusaha menjaga hubungan industrial yang baik dengan tetap menerima sikap perusahaan.
Hingga pada akhirnya suasana menjadi tidak baik saat pihak manajemen melaporkan permasalahan hal yang tidak jelas kepada kepolisian,sampai pada keluarnya surat PHK untuk Ketua dan Sekretaris PUK,ini membuat FSPMI menilai tindakan tersebut sebagai bentuk kesewenangan yang tidak dapat didiamkan begitu saja.
“Kami buruh Indonesia dengan ini menyatakan melawan dan menolak keputusan PHK terhadap Ketua PUK SPEE FSPMI PT Yamaha Music Manufacturing Asia,”tegasnya.
“Serikat buruh memberikan ultimatum kepada perusahaan bahwa jika dalam satu minggu ke depan surat PHK tidak dicabut, maka aksi mogok daerah akan dilakukan, dan kami siap melakukan perlawanan,”tutupnya.