JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron menyoroti tempat istirahat atau rest area sebagai salah satu faktor penyebab kemacetan di jalan tol, terutama saat musim mudik dan arus balik Lebaran.
Hal itu disampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) dan Direktur Utama PT Hutama Karya di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/3).
Dalam kesempatan itu, Ia pun mendorong adanya peningkatan jumlah petugas di rest area, serta penerapan regulasi yang lebih ketat untuk mengurangi potensi kemacetan.
“Rest area juga sebagai sumber kemacetan, jadi petugasnya harus ditambah. Begitu rest area penuh, antrean kendaraan bisa mengular hingga ke badan jalan tol,” ujar Herman dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (17/3).
Sebagai langkah penanganan, pihak terkait bisa memberikan opsi alternatif kepada pemudik agar keluar terlebih dahulu di pintu tol terdekat untuk mencari rumah makan atau tempat istirahat di luar jalan tol.
Selain itu, Herman juga menyoroti pentingnya mobil derek dalam mengatasi kemacetan akibat kendaraan mogok.
Dirinya pun menyarankan agar kendaraan derek berukuran lebih kecil dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi atau mengevakuasi kendaraan yang mengalami kendala ke lokasi tertentu.
“Kalau bisa, di beberapa titik jalan tol dibuat area evakuasi setiap dua kilometer untuk menampung kendaraan mogok. Ini bagian dari persiapan menghadapi mudik dan arus balik, termasuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” lanjutnya.
Tak cuma itu, legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu juga menyoroti efektivitas pusat informasi di jalan tol. Menurutnya, layanan ini sering kali kurang responsif dalam memberikan informasi terkini mengenai kemacetan.
“Kadang-kadang pusat informasi ini dipengaruhi oleh situasi pribadi petugasnya. Jadi, harus dipastikan bahwa yang bertugas adalah orang-orang yang menguasai informasi dan dapat memberikan jawaban yang akurat dan cepat,” katanya.