Saat menjalin hubungan, IMS mengaku diiming-imingi untuk dinikahi. Bahkan AM mengiming-imingi IMS untuk jadi Kepala Sekolah.
“Sampai dia datang di kampung ku di Sulawesi Tenggara, diterima baik sama keluarga ku untuk silaturahmi dan dia bilang mau nikahi saya,” beber IMS.
IMS mengungkapkan, saat AM maju dalam kontestasi pemilihan legislatif di Kota Makassar, AM banyak meminta bantuan kepadanya.
AM berjanji akan menggantinya ketika sudah terpilih sebagai anggota DPRD Kota Makassar.
“Bantuannya berupa bantuan sedekah beras, kemudian uang, dan minta mendatangi semua temanku untuk di bantu,” ucapnya.
”Dia mengakunya pinjam. Akan dikembalikan saat terpilih, dia bilang saya ganti semua uang mu yang saya pakai karena sekarang saya tidak punya uang, mobil ku saya gadai, untuk makan saja dari utang, ini saja uang ku saya pinjam dari keluarga,” tambah IMS mencoba menirukan ucapan AM padanya.
Menurut IMS, total uangnya yang dipakai AM lebih dari Rp 50 juta, ada uang tunai, uang transfer, dan BPKB kendaraan juga digadaikan di pembiayaan,” ungkapnya.
BPKB mobil milik IMS digadaikan di pembiayaan dengan pengambilan uang Rp 50 juta.
Bahkan, IMS meneranhkan bahwa AM sempat mendatanginya di Sekolah tempatnya mengajar untuk menanyakan apakah dana dari menggadaikan BPKB mobil IMS sudah cair apa belum.
IMS mencoba meminta kembali uangnya setelah AM terpilih sebagai anggota dewan. Namun, sial bagi IMS, bukannya mendapatkan kembali apa yang telah menjadi hak nya, ia justru mendapatkan banyak ancaman dari AM.